Beranda Lensa Bahas Tentang Mahasiswa Berprestasi, Kampus Gagasan Hadirkan Qaiatul Muallima

Bahas Tentang Mahasiswa Berprestasi, Kampus Gagasan Hadirkan Qaiatul Muallima

0
Qaiatul Muallima

MataKita.co, Makassar – Kampus Gagasan menggelar bincang instagram dengan salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Hasanuddin, Qaiatul Muallima. Kegiatan yang mengusung tema Berprestasi, Fokus atau Serba Bisa?” ini dipandu oleh Andi Sari Elviani Anggota Kampus Gagasan). Bincang ini live di instagram @kampusgagasan (19/5/2023)

Qaiatul Muallima merupakan mahasiswa yang memiliki prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Serta aktif diberbagai lembaga kemahasiswaan maupun satgas yang dibentuk pihak Universitas. 

Lala, sapaan akrab Qaiatul Muallima menjelaskan bahwa fokus atau  serba bisa adalah  pertanyaan  yang seringkali mampir pada mereka yang berprestasi atau para pemberi kerja yang mencari tenaga kerja. Dalam istilah lain sering disebut sebagai Spesialis atau Generalis. Qaiatul Muallima selaku mahasiswa berprestasi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin tahun 2023 memilih menggabungkan keduanya yang ia sebut sebagai Generalizing spesialist, yakni seseorang yang memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu tetapi tetap memiliki pemahaman yang luas pada aspek lain. Menurutnya hal ini penting, karena jika (hanya) speasialis dan (hanya) generalis memiliki kelemahan dan kelebihan pada situasi tertentu. 

“Meskipun sistem pembelajaran pada bangku Universitas terlihat mencoba menspesialisasi pemahaman mahasiswa dengan adanya department dalam sebuah program studi tetapi di waktu yang sama mahasiswa masih dituntut untuk mengetahui aspek lain seperti bahasa Inggris” jelas juara 3 Mahasiswa berprestasi FH Unhas tahun 2023 ini. 

Runner up Duta Remaja Sulsel tahun 2022 ini juga mencontohkan dirinya sebagai mahasiswa berprestasi yang tidak hanya fokus pada bidang akademik melainkan aktif  dalam beberapa organisasi” jelas Duta Anak Bulukumba ini.

“Aktif dalam organisasi dan tetap memiliki karir dalam bidang akademik bukan melulu pada kemampuan membagi waktu tetapi menemukan indikator yang sama antara akademik dengan  organisasi. Hal ini penting untuk memudahkan dalam belajar” jelas Anggota Satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual Unhas ini. 

Penerima beasiswa Karya Salemba Empat ini menambahkan, saya bergabung  fasilitator forum anak karena sebagai mahasiswa hukum  saya mempelajari  hukum  pidana anak, begitupun dengan bergabungnya saya dalam  satuan tugas  penanganan  kekerasan seksual karena saya  belajar  tentang  penanganan kasus pidana termasuk penanagan kekerasan  seksusal, masih dengan alasan yang sama, masuknya saya dalam dewan perwakilan mahasiswa karena saya mempelajari tentang legislatif  dibangku kuliah.

Tak lupa Juara 1 lomba karya tulis ilmiah bidang kemaritiman   tingkat nasional tahun 2022 ini mempertegas bahwa antara organisasi dengan akademik tidak perlu bingung dalam membagi waktu karena kesamaan itu membuat kita belajar dalam satu kali jalan.

Facebook Comments
ADVERTISEMENT