MataKita.co, Maros – Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muslim Maros (UMMA) menggelar Webinar pendidikan. Kegiatan yang mengangkat tema “Adaptasi dan Kesiapan Pembelajaran Eksperimen di Masa New Normal,” diadakan pada tanggal 22 Agustus 2020.
Kegiatan yang berlangsung via aplikasi Zoom tersebut dihadiri oleh Dekan FKIP UMMA sekaligus memberikan sambutan.
Webinar ini menghadirkan dua pemateri yaitu Ketua MGMP Fisika SMA/MA, Muh Akbar, S.Pd.,M.Pd dan Kepala Laboratorium Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar, Muh Syihab Ikbal,S.Pd.,M.Pd.
Turut berpartisipasi para dosen, guru dan pelajar dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah se-Indonesia. Hingga jumlah partisipan mencapai seratus orang dan lebih dari delapan ratus pemirsa YouTube. Acara ini dipandu oleh Host, dosen Pendidikan Fisika Fitriani Kadir, S.Pd., M.Pd.
Webinar tersebut bertujuan sebagai pengenalan metode belajar bagi semua kalangan yang bergelut di dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen. Sebab di era kenormalan baru yang dicanangkan pemerintah masih banyak sekolah yang melakukan pembalajaran daring, sehingga sangat perlu pengenalan metode sebagai adaptasi.
Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa pembalajaran eksperimen masih sulit dilakukan dengan jarak jauh. Kebingungan mengenai cara melakukan percobaan yang sesuai dengan materi yang disampaikan dengan keterbatasan alat yang mungkin dimiliki oleh peserta didik masih sering menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditargetkan.
Menurut Kaprodi Pendidikan Fisika Syamsuriana Basri, S.Pd., M.Pd bahwa masa pandemi covid-19 yang melanda Indonesia membawa dampak negatif terhadap berbagai sektor termasuk dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, terutama di masa peralihan dari masa pandemi ke era new normal.
“Dengan webinar ini dapat memberi gambaran bahwa pembelajaran eksperimen dapat dilakukan meskipun dengan jarak jauh. Dengan memanfaatkan teknologi maupun alat dan bahan seadanya terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil,” ucap Syamsuriana.
Reporter : Faisal Hidayat