MataKita.co, Makassar – Menteri POLHUKAM BEM UNISMUH Makassar, Murdiono Eko Saputra menanggapi pemberitaan aksi demonstrasi yang dilakukan oknum tak dikenal di depan kampus pada Minggu (14/01/2024).
Menurutnya, aksi demonstrasi yang mengatasnamakan mahasiswa Unismuh tidak benar adanya. Apalagi, oknum tersebut mengangkat isu tentang penolakan brosur pelanggaran HAM dan politik dinasti yang diduga tidak jelas asal usul sumbernya.
“Tadi itu ada tiba-tiba berita di media sosial @mahasiswa.mks yang memposting aksi demo mengatasnamakan mahasiswa Unismuh. Saya pikir ini cuma klaim untuk memecah-belah. Karena tidak ada pemberitahun aksi sebelumnya. Juga tidak ada aksi mahasiswa besar-besaran di hari itu,” ucapnya kepada Matakita.co (16/01/2024).
Murdiono Eko Saputra menuturkan jika kejadian tersebut merupakan hal yang tidak dibenarkan. Berita klaim aksi mahasiswa Unismuh Makassar terkait pelanggaran ham dan penolakan politik dinasti tidak dikaji bedasarkan data yang jelas sumbernya.
“Sebab, dalam narasi berita yang diposting media sosial @mahasiswa.mks tersebut penyebar brosur ini tidak ingin disebutkan namanya. Berarti sudah jelas kalau aksi ini dilakukan oleh oknum yang ingin mencederai gerakan mahasiswa khususnya di lingkup Unismuh Makassar,” tuturnya.
Murdiono menilai kalau aksi tersebut dianggap sebagai black campign atau kampanye hitam dengan wacana yang menimbulkan perpecahan.
“Aksi ini dilakukan hampir di setiap kota, di seluruh Indonesia. Makanya, sangat disayangkan jika ada oknum yang ingin menggiring dan merugikan seluruh elemen mahasiswa terkait pengklaiman gerakan yang dilakukan oleh beberapa orang tidak jelas identitasnya,” jelasnya.
Untuk itu, kami BEM Unismuh Makassar mengajak seluruh elemen Mahasiswa se-Indonesia untuk merespon aksi yang dilakuakn oleh beberapa oknum yang terlibat dalam isu dan gerakan black campign atas segala bentuk tindakan yang akan menimbulkan perpecahan yang melahirkan konflik.