MataKita.co, Pangkep — Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Pangkep memperingati hari lahir (Milad) ke-64 tahun yang dirangkaikan dengan dialog kepemudaan bertema “Peran Pemuda (IPPM Pangkep) dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini menjadi ajang refleksi perjalanan organisasi sekaligus penegasan arah gerakan pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Pangkep. Sabtu, (27/12/2025).
Ketua Umum IPPM Pangkep, Syahrul, menegaskan bahwa IPPM merupakan organisasi kedaerahan yang berdiri sejak 6 Desember 1961 dan telah berusia 64 tahun. Dalam perjalanannya, IPPM menghadapi berbagai dinamika dan problematika sosial yang tidak terpisahkan dari sejarah lembaga.
“Secara historis, kehadiran IPPM Pangkep adalah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Kabupaten Pangkep yang menjerit akibat kebijakan yang tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat,” kata Syahrul.
Ia menekankan bahwa hingga saat ini wajah dan visi IPPM Pangkep tetap sama seperti sejak awal berdiri. Menurutnya, tidak ada perubahan pada tujuan dan cita-cita organisasi, namun transformasi tetap diperlukan dalam proyeksi kinerja kepengurusan.
“Yang perlu kita lakukan adalah transformasi, baik dari segi program maupun dari segi gerakan, agar IPPM tetap relevan dengan tantangan zaman,” ucapnya.
Pada momentum Milad ke-64 ini, Syahrul, mewakili seluruh pengurus pusat IPPM Pangkep, menyatakan komitmen organisasi untuk terus konsisten mengawal setiap kebijakan pemerintah, baik di tingkat daerah secara khusus maupun nasional secara umum.
“Komitmen ini sesuai dengan tujuan IPPM Pangkep, yakni terwujudnya sistem kemasyarakatan dengan tatanan sosial yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) IPPM Pangkep, Ahmad Habibi Baharuddin, menyampaikan bahwa keberlangsungan IPPM hingga usia 64 tahun tidak hanya ditopang oleh solidaritas delapan koordinator kampu yang tergabung dalam IPPM, tetapi juga oleh nilai-nilai humanisme dan pedoman ilahiah. Ia menjelaskan bahwa Tuhan mrnjelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 104 petintah menyeru sesama kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
“Nilai tersebut, lanjutnya, menjadi landasan pengembangan sumber daya manusia mahasiswa Pangkep sebagai generasi penerus kepemimpinan daerah, serta aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh IPPM Pangkep merupakan perintah Tuhan dalam mengungkap masalah serta ketimpangam yang terjadi di daerah. Selama lebih dari enam dekade, IPPM Pangkep terus menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Habibi juga menyoroti sejumlah persoalan yang hingga kini belum terselesaikan di Kabupaten Pangkep. Ia menyebutkan tingginya angka kemiskinan yang menempatkan Pangkep pada peringkat pertama di Sulawesi Selatan, maraknya kasus korupsi dan pungutan liar yang belum dituntaskan, serta persoalan pembalakan hutan yang melibatkan sejumlah aparat.
“Persoalan-persoalan ini akan terus kami kawal sebagai bentuk tanggung jawab moral IPPM kepada masyarakat,” tegasnya.
Wakil Bupati Pangkep, Drs. H. Abd. Rahman Assagaf, M.I.Kom, yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi IPPM Pangkep yang tetap eksis dan aktif meski telah berusia 64 tahun. Ia meyakini bahwa melalui IPPM, peran pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Pangkep akan terus berkembang.
“IPPM Pangkep telah menunjukkan kualitasnya melalui pemikiran kritis yang menjadi masukan bagi pemerintah daerah, serta aksi-aksi sosial yang nyata di tengah masyarakat,” bebernya.
Rangkaian Milad ke-64 IPPM Pangkep ini juga diisi dengan dialog kepemudaan yang menghadirkan Direktur Media Ujung Pandang Ekspress, Dr. H. Silahuddin Genda, M.I.Kom, sebagai narasumber. Ia menyampaikan bahwa gerakan mahasiswa dari masa ke masa bersifat dinamis.
“Jika pada masa Orde Baru mahasiswa identik dengan aksi unjuk rasa, saat ini mahasiswa juga aktif melakukan propaganda media seiring perkembangan zaman,” jelasnya.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Pangkep, Abd. Rauf, S.Pd., M.Pd., menilai tatanan sosial yang baru hanya dapat terwujud melalui gerakan mahasiswa yang dilandasi kajian mendalam. Menurutnya, ketika terjadi ketimpangan di suatu daerah, mahasiswa menjadi patron utama dalam memperjuangkan keadilan sosial.
“IPPM menjadi harapan utama masyarakat dalam menegakkan keadilan di Kab. Pangkep,” katanya.
Adapun Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Pangkep menyatakan bahwa IPPM Pangkep telah membuktikan pengorbanan dan loyalitasnya kepada masyarakat. Ia berharap IPPM Pangkep dapat melakukan kunjungan kerja ke instansinya untuk membahas visi ke depan, khususnya pengembangan sektor pariwisata.
“Kabupaten Pangkep memiliki kekayaan sumber daya alam dan banyak pulau yang sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi ekowisata, baik bagi wisatawan domestik maupun internasional,” ujarnya.







































