MataKita.co, JAKARTA- Wacana pemindahan Ibukota yang dicanankan Pemerintah saat ini kembali mendapat penolakan, Kali ini Djarot Plt Gubernur Jakarta jelas- jelas menolak wacana pemindahan Ibukota dihadapan Presiden Jokowi.
Penolakan Djarot disampaikan pada sambutannya di acara lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Minggu, (30/7).
“Oleh karena itu, kalaupun ada wacana pindah ke mana-mana, maaf Bapak Presiden, kami masih belum yakin terhadap aura dan cikal bakal. Bahwa Jakarta adalah miniatur Indonesia,” ucap Djarot.
Bukan tanpa alasan menyampaikan hal tersebut di depan Presiden Joko widodo, menurutnya Jakarta itu miniatur Indonesia, juga pembangunan terus ditingkatkan sehingga mampu sejajar dengan kota Dunia lainnya.
“Karena miniatur Indonesia ada di Jakarta. Oleh karena itu, hal seperti ini tidak perlu diwacanakan terlalu melebar. Kita kerja keras, kerja keras agar Jakarta sebagai Ibu Kota Negara yang bukan hanya dibanggakan oleh bangsa Indonesia, tapi juga sejajar dengan ibu kota negara lain,” jelas Djarot.
“Sekarang ini kan macet, maka kita geber betul pembangunan sektor transportasi publik. Memang masih macet, tapi coba kita lihat kalau program pembenahan transportasi publik tetap berlanjut secara mendasar dilakukan di Jakarta dan ini sudah dimulai, kemudian baru mencapai 50 sampai 60 persen. Ini diteruskan, maka Jakarta akan sangat berkurang tingkat kemacetannya,” jelas Djarot.
Namun Jokowi dalam akun Facebooknya mengatakan bahwa wacana masih dalam kajian,
Pemindahan Ibukota sebelu, benar- benar dikerjakan.
“Tentu tidak akan saya buka. Hal ini untuk meminimalisir harga tanah yang dapat melambung tinggi akibat aksi para spekulan. Pemindahan ibu kota memerlukan kalkulasi mendalam dari berbagai aspek: sosial politik, infrastruktur, dan perekonomian. Semua dihitung, kemudian baru diketahui kebutuhan biayanya. Itu menyangkut biaya yang banyak,” imbuh Jokowi.
