MataKita.co, Jakarta- Setelah enam bulan lamanya pasca penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan, Polri belum berhasil mampu mengungkap aktor dibalik aksi tersebut.
Komisi III DPR RI menyoroti ketidak mampuan Polri menangani tersebut “Saya kira akan ditemui pertanyaan ke Polri, kenapa sampai 6 bulan belum juga terungkap,” tanya anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani saat raker dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).
“Kami tentu juga berharap kasus Novel Baswedan bisa diungkap. Kenapa tidak ada kemampuan untuk mengungkap ini,” tegasnya.
Dilansir Merdeka.com Tito beralasan telah melakukan upaya maksimal dalam mengungkap kasus tersebut Tito menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus penyerangan Novel. Seperti, memeriksa lebih dari 50 saksi melalui metode induktif dan deduktif.
“Sudah juga dilakukan metode Konfrontasi antara para saksi dengan tiga orang yang menurut saudara Novel Baswedan dicurigai sebagai pelakunya tapi para saksi sudah menyatakan direkam di video itu bukan pelakunya,” terangnya
Tito juga mengkalim telah mengajukan kepada KPK untuk membentuk tim bersama namun belum dibentuk oleh KPK “Namun kami dengar KPK belum membentuk tim ini kemungkinan masih sedang menghadapi proses proses kasus kasus yang dianggap lebih penting oleh KPK seperti kasus kasus e-KTP dan lain-lain. Sehingga energi dan fokus ke sana,” tukasnya.
