Beranda Olahraga Cerita Dokter Berjuang Selamatkan Choirul Huda

Cerita Dokter Berjuang Selamatkan Choirul Huda

0

MataKita.co, Lamongan – Peristiwa meninggalnya Choirul Huda saat membela Persela melawan Semen Padang karena benturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues, mengundang tanya penyebab kematian Capten Laskar Joko Tingkir tersebut.

Menurut dokter RSUD Soegiri Lamongan, Dokter Yudistiro Andi Nugroho Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat), mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, Huda mengalami trauma benturan sehingga menyebabkan henti napas dan henti jantung.

“Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan napas dengan bantuan napas. Kemudian, Huda dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulans, Huda juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung,” ujar Yudistrio Andri.

Di Rumah Sakit berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak rumah sakit, RS kemudian melakukan pemasangan alat bantu pernapasan terhadap Choirul Huda.”Sesampainya di UGD, Huda segera ditangani.

Kami melakukan pemasangan alat bantu napas yang sifatnya permanen. Kami lakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa napas. Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru. Dengan itu, kami harapkan kami melakukan pompa otak sama jantung,” tuturnya

Choirul Huda sempat merespon usaha dokter tapi kemudian kembali menurun, “Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama satu jam tidak ada respons. Tidak ada refleks tanda-tanda kehidupan normal. Kemudian, kami menyatakan Huda meninggal pada pukul 16.45 WIB. Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda,” ujarnya.

Setelah berjuang selama satu jam, dokter bersama timnya akhirnya menyampaikan kabar bahwa Choirul Huda meninggal.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT