Beranda Politik Warganya Tuntut Pembayaran Lahan Smelter, Bupati Bantaeng Justru Anggap Itu Politis

Warganya Tuntut Pembayaran Lahan Smelter, Bupati Bantaeng Justru Anggap Itu Politis

0

MataKita.co, Makassar – Bakal calon Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) buka suara mengenai pembangunan Smelter di Kabupaten Bantaeng yang terus menuai polemik. NA yang masih menjabat bupati Bantaeng justru geram dengan isu pemilik lahan yang belum dibayarkan. Malah, ia menuding ada kubu kandidat yang sengaja membesar-besarkannya.

“Itu urusan swasta, itu pemerintah hanya memfasilitasi, pemerintah daerah itu ijinnya dulu sudah selesai, selain itu yang punya swasta tidak ada hubungannya,” kata Nurdin Abdullah kepada wartawan di Kampus Unhas, Makassar, Rabu (15/11/2017).

Tercatat ada 2 perusahaan yang sedang dalam proses konstruksi pembangunan dengan total investasi keduanya senilai Rp 6,4 triliun. Adalah PT Titan Mineral Utama (TMU) dengan investasi sebesar Rp 4,7 triliun dan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNAI) sebesar US$ 130 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun (dengan kurs Rp 13.500) yang menggandeng dari Tiongkok. Pihak investor berpikir menuntaskan dua smelter tersebut, lantaran harga nikel sempat jatuh di pasaran.

Dengan begitu, Bupati Bantaeng dua periode ini mengimbau kepada calon lain agar tidak lagi menyoroti mega proyek di Kabupaten Bantaeng.

“Jadi sekarang ini saya minta para calon, jual gagasan jual ide-lah untuk Sulsel, gak usah ganggu calon calon lain iyakan, kembangkan budaya siapakatau sipaklebbi, ngapain garuk kiri kanan kau punya gatal saya yang pergi garuk kau pasti marah toh?,” tegasnya.

Diketahui, puluhan warga mengadu ke Kantor DPRD Bantaeng. Mereka ingin menyegel lahan PT. Huadi, disebabkan karena hingga saat ini lahan seluas 1 hektar 29 are milik Haji Salamin dengan kesepakatan Rp150 ribu per meter, belum dibayarkan.

Sementara itu, Aktivis Mahasiswa di Makassar, Sukardi, menyayangkan pernyataan NA. Menurut dia, tidak semestinya Nurdin seolah melempar bola ke kandidat lain yang justru tidak ada hubungannya sama sekali.

“Seharusnya memberikan solusi sebagai bupati. Bukan justru menuding kandidat lain. Apa hubungannya Smelter dengan kandidat lain. Ada-ada saja. Pemerintah daerah jangan lepas tangan,” sesal Sukardi menanggapi pernyataan NA.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT