MataKita.co, Makassar – forum lingkar pena (FLP) Sulawesi selatan mengadakan workshop menulis Novel bersama ketua umum FLP Pusat, Afifa Afra. kegiatan ini diadakan di Gedung BPSDM Sulsel, Sabtu (16/12) sore tadi.
kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kampus. bahkan beberapa diantaranya ada ibu rumah tangga dan guru dari luar Makassar. Kegiatan ini dibuka oleh kepala dinas peprustakaan dan arsif sulawesi selatan yang diwakili oleh Ketua bidang pemberdayaan perpustakaan, Drs. Yulianto, MM.
Drs. Yulianto, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa literasi ini bisa kita wujudkan jika ada kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. dinas perpustakaan sejauh ini juga telah melakukan banyak kerjasama termasuk dalam hal pembinaan komunitas dan desa berbasis literasi. kita harapkan kedepan kita bisa bersinergi untuk kemajuan literasi di Sulsel.
Selanjutnya, dalam pemaparan Afifah Afra menekankan bahwa Menulis itu mesti kaya informasi dahulu. Novel jangan soal cinta melulu. Karenanya, banyak-banyak pegang referensi. Penulis kadang mengabaikan itu. Padahal, sebenarnya, profesi tokoh dalam sebuah cerita lebih menarik digali ketimbang asmara.
“Tokohnya dokter, ceritanya cinta. Lawyer ceritanya cinta. Sangat jarang penulis di Indonesia yang membahas profesinya lebih detail. Ini merupakan tantangan.
Novelis yang juara tak hanya karena memiliki teknik menulis yang bagus. Namun, sejauh mana daya pekanya menangkap sebuah informasi. “Ilham,” ucap penulis 65 buku ini.
