MataKita.co, Makassar – Kehadiran perempuan di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 2018 merupakan semangat baru dalam pentas politik. Hal tersebut disampaikan Tanribali Lamo yang tak lain adalah calon Wakil Gubernur dari Agus Arifin Nu’mang.
Saat ngopi di Coffeholic by Sija Mall Panakkukang (MP), pada Senin (30/4/2018), Tanribali menjelaskan jika dirinya merupakan salah satu yang memperjuangkan hak politik perempuan, saat itu dirinya merupakan ketua tim dalam memperjuangkan hak perempuan.
“Saat 2009, saya ketua tim dari 5 paket partai politik yang berjuang memperbaiki keterwakilan 30% perempuan, dan alhamdulillah ini yang di pakai oleh undang-undang Pemilu,” jelas mantan Plt Gubernur Sulsel itu.
Eks Dirjen Kesbangpol Kemendagri RI itu mengatakan jika dirinya juga merupakan ketua tim pemerintah yang artinya semua proses ini melalui Tanribali Lamo, namun menurutnya angka ini masih berat untuk wilaya timur.
“Kan semua proses melalui saya, jadi saya paham betul masalah undang-undang pemilu, karena saya ikut pahami bagaimana pasal perpasal,” pungkas Tanribali Lamo.
Harus diakui bahwa pada periode tertentu hak-hak politik perempuan bukanlah wacana yang dominan dalam hampir seluruh pembahasan kitab fikih klasik, bahkan hampir tidak dikenal. Dari situlah, ia akan memperjuangkan hak politik perempuan.
“Jadi mulai dari sinilah angka 30% muncul dan disitulah juga di pakai di undang-undang pemilu, karena kalau tidak begitu (diperjuangkan) maka perempuan tidak akan terwakili, walaupun kita ketahui jika angka 30% ini sebenarnya agak berat terkhusus di wilaya timur seperti Papua, Sulawesi,” lanjutnya.
Sekadar diketahui, jika Tanribali bersama anggota DPR seperti Nurul Arifin, Ibu Kosiah yang ikut memperjuangkan hak keterwakilan perempuan di dunia Perpolitikan.







































