Matakita.co (Limboto) – Pariwisata menjadi sektor yang sangat menjanjikan, terutama dalam peningkatan Pendapatan asli daerah. Di kabupaten Gorontalo sendiri, berbagai macam objek wisata seperti Pentadio Resort, Hutan Pinus Dulamayo, Desa Wisata Bubohu dan lainnya, selalu menjadi Penyumbang PAD Kabupaten Gorontalo.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Kabupaten Gorontalo DR. H. Yusran Lapananda, S.H., M.H ketika dijumpai di ruangannya, Kamis (2/8/2019) Kepada Matakita.co menjelaskan, bahwa PAD Disporpar sesuai dengan Rencana Penerimaan Pendapatan mengalami peningkatan signifikan.
“di DPA kita itu 700 juta, Pendapatan Disporapar dari hasil evaluasi 6 bulan terakhir, Per-30 juni mencapai 58 persen, Per-31 juli kemarin capai 68 persen atau sekitar 400 juta lebih. Dibandingkan tahun 2016 kemarin, yang tadinya target 700, sampai Per-31 desember hanya mencapai 400 juta, artinya saya capai target.” Jelas Yusran
Selain itu Yusran juga mengatakan, bahwa melihat kondisi peningkatan yang luar biasa ini, dirinya berencana menaikkan target PAD Disporapar pada perubahan anggaran.
“Hitungan saya dengan kondisi ini, saya ingin menaikkan PAD, dari yang targetnya 700 juta, menjadi 1,2 miliar. Orang sering bertanya apaka saya berani ? Ya saya berani.” Tambahnya
Yusran juga menambahkan, bahwa tentunya dalam rencana menaikkan PAD ini, Disporapar memiliki kiat-kiat dan strategi untuk mencapai target tersebut.
“Yang pertama, saya akan naikkan tarif retribusi yang tadinya 3 ribu menjadi 5 ribu. Berikutnya, untuk mendorong kinerja pemegang job pemungut karcis saya akan gaji mereka per bulan, sehinga sudah tidak ada lagi uang rokok dan makan, jadi semuanya disetor ke Disporapar.” Tambahnya
Diakhir penyampaian, Yusran mengatakan, bahwa selain dengan strategi yang sudah dijelaskan, Disporapar akan melakukan program yang inovatif, yang nantinya akan menarik minat wisatawan.
“Saya Optimis Insya Allah target bisa dicapai, Disporapar akan menyelenggarakan event-event, guna mempromosikan wisata Kab.Gorontalo. Salah satunya mengusung Konsep Mopobibi.” Tutupnya