Matakita.co (Gorontalo) – Bupati Keroom Muh Markum, SH, MH, MM dalam penyampainnya pada rapat koordinasi yang dilaksanakan di Aula Bupati Kerom Jln Bhayangkara Kp. Asiaman Swakarsa Distrik Arso Kabupaten Keerom Selasa (20/8/19)
Dalam agenda pembahasan menjaga stabilitas keamanan dimana imbas dari kejadian yang ada di Surabaya Jawa Timur yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda mengatakan bahwa kedamaian adalah dambaan setiap orang dimana dan kapanpun, kedamaian tidak membeda bedakan siapapun, tidak memandang suku, agama, ras dan lain sebagainya dimana semua agama pasti mengajarkan kedamaian karena tidak ada satu agamapun yang mengajarkan pertikaian.
Adapun kegiatan tersebut turut hadir Drs Blasius Waluyo Sejati MM (Sekda Kabupaten Keerom), Sucahyo Agung Dwi Aryanto S.IP, M.Si (Asisten I Setda Kabupaten Keerom), Drs Edy Y. Buntan M.Si (Asisten II Setda Kabupaten Keerom), Letkol Inf Johanis Parinnusa (Dandim 1701/Jayapura), AKBP Muji Windi Harto S. I. K., S.H. (Kapolres Keerom), Letkol Inf Wira Muharromah, S. H., psc. (Danyonif 509/By), Mayor Inf Ary Sutrisno, S. Ip (Danyonif Raider 300/Bjw), Mayor Inf Dony Gredinad, SH. M.Tr.Han. S.I.Pol ( Danyonif 713/ST), Kapten Inf Freddy Simon Pasaribu (Wadan Satgas Yonif 713/St) dan Dr Ronny J. A Situmorang (Kadis Kesehatan)
Sementara Satgas Pamtas Yonif 713/Satya Tama juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kedamaian sehingga Dansatgas Mayor Inf Dony Gredinand, SH., M.Tr.Han., M.I.Pol yang hadir dalam rakor tersebut menyampaikan agar setiap personel Satgas senantiasa bisa menjaga kedamaian dengan melaksanakan tugas yang baik dan bertanggungjawab.
“tidak berlaku arogan, baik baik dengan rakyat dengan demikian akan tercipta kedamaian, kedamaian dalam diri prajurit, kedamaian dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”. Tutupnya.







































