Matakita.co (Limboto) – Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo sebagai ketua koalisi kabupaten penghasil kelapa (KOPEK), membuka secara resmi festival subak karangasem dan internasional coconut festival tahun 2019, Sabtu (14/09/19).
Menariknya, Kegiatan yang berlangsung di taman wisata sukasada ujung tersebut, dihadiri delapan negara. Diantaranya Hawaii USA, Tanzania, Hainan China, Australia,India, Srilanka,Timor Leste dan Philipina.
Tampak hadir pula para Bupati yang tergabung dalam Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), Pemda Karangasem, Forkopimda Kabupaten karangasem,Pengusaha, petani yang bergerak dalam pembangunan potensi perkelapaan di Indonesia.
Nelson menyampaikan kegembiraan bagi karangasem menjadi tuan rumah festival kelapa internasional sekaligus dirangkaikan dengan festival subak.
Ia menambahkan, kelapa merupakan sumber kehidupan bagi kita semua dan dunia dibeberapa negara atau pulau banyak penghasil kelapa.
” kelapa ini banyak manfaatnya,mulai daun hingga akarnya, bahkan di Indonesia sangat bermanfaat untuk budaya, sosial masyarakat” ujarnya.

Mantan Rektor UNG itu mengatakan, Dari sisi ekonomi, kelapa merupakan milik rakyat yakni 98 persen, beda dengan kelapa sawit yang 80 persen milik perusahaan. Oleh karena itu, kalau kita membangun kelapa maka sama halnya kita membangun ekonomi rakyat.
Lanjutnya, Problema sekarang, produktifitas kita masih rendah walalupun Indonesia merupakan negara terbesar luas lahan untuk kelapanya kurang lebih 3,6 juta, Dari sisi industrinya belum berkembang dengan baik dan termasuk selama dua tahun harga kelapa berada dibawah.
Oleh karena itu tahun 2017 kemarin, pemerintah daerah membentuk satu kaloborasi yang disebut sebagai koalisi pemerintah daerah penghasil kelapa (Kopek). Kopek merupakan asosiasi pemerintah daerah perkelapaan yang mendorong, perkembangan kelapa baik mediasi antar petani dengan pengusaha, maupun pemerintah dengan pengusaha.
” kopek juga momediasi kerjasama luar negeri yakni tanzania, kita sudah membicarakan beberapa hal yang bisa kita tindaklanjuti dan mudah-mudahan dalam rangka bisnis Meeting termasuk seminar nasional ini, akan mebicarakan tentang bagaimana perkembangan kelapa di bebrapa daerah yang ada dinegara kita, hingga kerja sama luar negeri.” Tutur Bupati Gorontalo.
Ditambahkannya, sejak terbentuk kopek, kita sudah melaksanakan internasional coconut festival di Inhil, kemudian di Linggar dan tahun ini di karangasem, kenapa kita dorong kembali, agar supaya kerjasama internasional khususnya kelapa bisa berkembang, termasuk kelapa menjadi komoditi wisata. Jadi, tidak sekedar kita olah menjadi komoditi industri tapi juga komoditi wisata.
kita juga mendorong kerajinan. Kita mendorong kerajinan termasuk bonsai kelapa yang berada di karangasem. Tadi pada rapat kopek lima hal kesepakatan. Pertama, pengelolaan kelapa pertanian secara baik, mendorong riset dilakukan secara bersama, industri di dorong tidak hanya hulu tapi juga hilirnya, kita berharap karangasem menjadi daerah kerajinan kelapa dan perdagangan.
Bupati karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri menyebutkan, festival subak karangasem ini telah dilaksanakan tiga kali. hanya saja, khusus tahun ini, dirangkaikan dengan dan internasional coconut festival.
“ Dirangkaikan dengan internasional coconut festival sendiri karena kabupaten karangasem yang dipimpin saya adalah salah satu anggota kopek,” Sebut Gusti Ayu.
Festival ini kata Gusti Ayu banyak agenda yang dilaksanakan. Diantaranya, gelar terknologi pertanian yang ditonjolkan guna memberi edukasi masyarakat, siswa ,generasi muda.
“Sehingga mereka tertarik dengan pertanian. Dengan digelarnya teknologi pertanian,masyarakat dapat melihat langsung, baik itu bidang horti, perkebunan, ketahanan pangan,termasuk budi daya kelapa,” Tutupnya.