Beranda Mimbar Ide Gembira

Gembira

0
Wawan Mattaliu

Oleh : Wawan Mattaliu*

Hangzhou, 10 september 2019. Mantan dosen bahasa inggris itu memakai wig juga jaket kulit. Persis rocker.

Ma berulangtahun yang ke 55 di depan 80 ribu karyawannya. Juga sekaligus pamit dari puncak Alibaba. Mundur tepat ketika Alibaba berusia 12 tahun dan meletakkan kapitasi di angka US$ 460 milyar.

Di ujung acara itu dia bicara, “setelah malam ini saya akan hidup baru, saya yakin dunia ini baik, ada begitu banyak peluang dan saya sangat suka kegembiraan. Itulah sebabnya saya pensiun dini.”

Jack Ma, lelaki terkaya daratan china itu mundur tepat ketika Alibaba di puncak. Dia pamit dengan elegan. Tersenyum dan gembira.

Saya yakin dia tak pernah menyangka tiba dititiknya sekarang, menjadi mahluk asia pertama wajahnya hadir di sampul depan forbes. Tapi dia menyiapkan diri jauh lebih dari sangkaan orang. Mungkin adrenalinnya sudah tak tertantang sehingga filantropi menjadi arena barunya. Yang jelas kuncinya ada pada kecintaannya terhadap kegembiraan.

Alibaba adalah hasil dari kegembiraan yang kompleks. Dan Ma adalah pemicunya. Dia datang dan mundur secara gembira sesuai dengan waktu yg tepat.

Cantona, Mandela, Hatta, Gandi dan segelintir orang juga melakukannya. Mereka adalah orang-orang yang akan selalu berada di halaman sejarah untuk mengingatkan bahwa apa saja berbatas waktu, tapi semuanya harus dilewati dengan gembira.

“Ambil kursi, duduk dengan santai, hirup kopimu dan rasakan kenikmatan menyaksikan anak-anak memanjati pohon mangga, memetiknya dengan gembira. Mangga yang bertahun lalu kau tanam dengan keringat dan mungkin beberapa luka kecil,” Begitu kata Mandela sekali waktu. Tentu dengan gembira.

*) Penulis adalah anggota DPRD Sulsel

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT