Matakita.co (Gorontalo) – Menjadi daerah perbatasan antara Sulawesi tengah dan Manado, menjadikan Gorontalo sebagai sasaran empuk untuk para pengedar Narkoba melakukan transaksi.
Hal ini disampaikan Kapolda Gorontalo usai menghadiri Serah Terima Jabatan (SERTIJAB),.dan pisah sambut oleh kepala BNN Provinsi Gorontalo Dari Drs. Oneng Subroto kepada Drs. Suparwoto, yang bertempat di Ballroom Bank Indonesia, Kamis (17/10/2019).
Kapolda Gorontalo mengucapkan, selamat datang kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo yang baru, Kombes Pol. Dra. Suparwoto.
Kepada Matakita.co Kapolda Gorontalo Irjen Pol.Drs. Rachmad Fudail mengungkapkan, selama ini hubungan BNN Provinsi dengan Polda Gorontalo sangat baik. Hingga ada beberapa anggota Polda Gorontalo di tempatkan di BNN Provinsi Gorontalo.
“Kemudian BNNP bersama Polda Gorontalo, ada kerja sama terkait informasi untuk mengungkap bersama-sama masalah Narkoba.” Ungkap Rachmad
Rachmad juga menyebutkan, beberapa waktu lalu juga Polda Gorontalo telah mengungkapkan Peredaran Narkoba yang di bilang cukup besar, sebanyak 449 Gram Narkotika Jenis Sabu.
Menurut Rachmad, Narkotika tersebut merupakan pasokan dari luar, dan ini mungkin hanya sebagian saja. Bahkan mungkin bisa mencapai kiloan. Memang pada saat itu, Polda Gorontalo menangkap hanya sebagian kecil yang di kendalikan dari lapas Manado.
“Tapi saya mengharapkan, keluar masuk jalur ini harus kita waspadai, seperti di bandara Yang memang pihak Kepolisian memiliki kesulitan karena hanya bisa exit saja. Untuk ke dalam Pihak Kepolisian tidak pernah memeriksa barang. Kemudian paket-paket yang melalui jasa pengiriman.” Terang Rachmad.
Daerah Gorontalo merupakan daerah perbatasan dengan Sulteng dan Manado, maka akan menjadi target para pengedar untuk melakukan Transaksi. Atas dasar tersebut, Kapolda Gorontalo akan berupaya sedemikian mungkin memberantas Narkoba.
“Kita akan tempatkan Pos-pos untuk di beberapa titik tertentu untuk meminimalisir peredaran Narkoba di Gorontalo.” Tutupnya.
