MataKita.co, Enrekang – Latihan Pasca Panen Jagung Petani Binaan GNI (Penguatan Kapasitas Petani Untuk Pengeringan Jagung), Kegiatan tersebut digelar di Desa Ranga, Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Enrekang Mahmuddin, Sp. MM, Kepala Desa Ranga Making, Serta Penyuluh Lapangan Desa Ranga. Selasa (17/03/2020).
Dalam kesempatan tersebut Camat Enrekang Mahmuddin, Sp, Mp mengatakan bahwa kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh GNI Enrekang dimana kegiatan ini merupakan sebuah kegaiatan yang sangat positif dan dapat bersebtuhan langusng dengan masyarakat terkhusus para petani jagung yang ada di desa Ranga.
“Tentunya kegiatan ini dapat berlanjut dengan terus memberikan pemahanan dan pembinaan kepada masyarakat tentang pengolahan dan pasar jagung untuk masyarakat sehingga kedepannya bisa membuat masyarakat yang ada di Desa Ranga lebih sejahtera dan sesuai dengan apa yang telah menjadi visi misi Bupati Enrekang yakni Emas (Enrekang Maju, Aman, dan Sejahtera).” Katanya.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Muhammad Syukur selaku Selaku koordinator Penyuh Tingkat Kabupaten mengatakan bahwa Latar Belakang kegiatan ini dilaksanakan adalah berdasarkan hasil survey potensi bisnis dan pasar yang dilakukan oleh GNI diketahui bahwa mayoritas masyarakat wilayah dampingan GNI Enrekang CDP adalah petani jagung.
“Jumlah produksi yang tinggi hingga lahan tanaman jagung yang luas menjadikan jagung sebagai potensi komoditi yang menjanjikan untuk dikembangkan diwilayah kerja.” Ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskn bahwa Persoalan yang dihadapi oleh petani saat ini adalah penanganan pasca produksi yang belum maksimal. Sehingga menyebabkan kualitas jagung petani rendah.
“Masih banyaknya jamur dan tingkat kadar air yang tinggi menyebabkan banyak jagung petani yang di reject di pabrik. Hal ini juga berpengaruh pada harga jagung yang mengalami pemotongan harga.” Jelasnya.
Iapun menambahkan bahwa pola pasca panen yang dilakukan petani saat ini yaitu setelah panen dibiarkan dan disimpan di kebun hingga 1 atau 2 bulan hingga menunggu kering. Tidak adanya pola pengeringan menyebabkan jagung berjamur.
“Disisi lain pola ini menyebabkan lambatnya perputaran ekonomi masyarakat.
Untuk itu perlu adanya pola penanganan pasca panen sehingga kualitas jagung petani meningkat dan perputaran ekonomi bisa cepat dan meningkatkan kesejahteraan petani jagung.” Tambahnya.
Tujuan Kegiatan tersebut dilaksanakan untukn
Memperkenalkan pola penanganan pasca panen kepada petani mendorong petani melakukan control kualitas jagung
Mendorong peningkatan nilai tambah produk petani, Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan metode pembelajaran orang dewasa. Adapun metode yang akan dilakukan antara lain, Metode Ceramah, Metode Diskusi Tanya Jawab serta praktek Lapangan.
Ditempat yang sama Manger Gugah Nurani Indonesia (GNI) Kabupaten Enrekang Magamo juga menyampaikan bahwa Perusahaan sosial adalah sebuah ide bisnis yang menggabungkan antara konsep dasar berdagang yakni mencari keuntungan dengan kewajiban kita membantu lingkungan sosial.
“Di mana sebuah perusahaan bakal memaksimalkan pendapatannya sejalan sama manfaat yang diberikan kepada masyarakat.” Ungkapnya.
Dirinyapun mengatakan bahwa Jadi secara prinsip dasar hasil keuntungan dimanfaatkan sebesar-besarnya buat mendanai program sosial yang direncanakan.
“Bukan sekedar masuk ke rekening pemiliknya aja, Dengan begitu keberadaan dari sebuah usaha atau perusahaan bakal lebih terasa buat orang lain.” Katanya.
(Bang El)








































