MataKita.co, Makassar – Pelaksanaan kuliah daring di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang saat ini sedang berjalan menimbulkan ketidakpuasan dari sejumlah pihak karena dinilai kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Salah satu keluhan dan kritikan disampaikan oleh salah seorang Mahasiswa, Asriadi Hasbi.
Mahasiswa Fakultas Teknik Unismuh Makassar kepada Matakita.co (10/5/2020) mengatakan bahwa ada beberapa sebab tidak maksimalnya pelaksanaan kuliah online yakni pertama, mayoritas mahasiswa Unismuh adalah mahasiswa rantau yang kebanyakan juga berasal dari pedesaan. Seperti kita ketahui, pelaksanaan kuliah online menuntut kualitas internet yang sangat memadai. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kecepatan internet yang ada di pedesaan. Bahkan beberapa pedesaan masih ada yang tidak mempunyai jaringan. Sebagaimana yang menimpa mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unismuh makassar, Almarhuma Munawwarah. Ia mengalami kecelakaan saat perjalanan mencari jaringan karena ingin menunaikan kuliah daring yang di berikan dosennya. Kejadian ini mengonfirmasi bahwa kelancaran jaringan di pedesaan tidak sebaik diperkotaan.
“Kedua, kapasitas dosen dalam menerjemahkan materi yg ingin disampaikan terkadang tidak maksimal. Akibatnya, para mahasiswa tidak dapat menerima materi dengan baik. Apatahlagi mayoritas mata kuliah yang ada di Fakultas Teknik berkaitan dengan ilmu eksakta terapan yang meniscayakan perhitungan seperti matematika. Sangat tidak masuk akal jikalau cuma mengandalkan retorika semata untuk memahami sebuah materi matematika terapan” Jelasnya.
Asriadi melanjutkan, Hal ini diperparah dengan kualitas beberapa dosen yang dari segi penyampaian sudah sangat minim. Mengutip screenshot percakapan Profesor Ketujuh Unismuh makassar, Dr. Ir H. Darwis pangriseng Msc yang beredar, ia mengatakan dengan tegas kepada mahasiswanya sebagai berikut: “Tatap Muka saja kau kurang mampu’, apalagi Kuliah Daring.” Perkataan beliau sebenarnya mengkonfirmasi bahwa tenaga pendidik juga belum siap melaksanakan kuliah daring
“cuma karena kita kedatangan tamu tidak diundang yg bernama Covid – 19, Unismuh terpaksa mengeluarkan kebijakan tersebut. Sebagai saran, ada pola akademik singkat atau semester pendek yang dilaksanakan ketika para ini sudah berlalu sehingga mata kuliah di semester sekarang bisa dipahami mahasiswa saat pelaksanaan semester pendek tersebut. Dengan begitu, uang SPP semester ini tidak terbuang sia-sia” tutupnya.