Beranda Mimbar Ide Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Daerah Makassar

Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Daerah Makassar

0

Oleh : Jumaeda,S.Pd

Bahasa Daerah merupakan salah satu kekayaan bangsa yang sepatutnya dijaga dan dilestarikan oleh penutur asli disuatu daerah maupun yang tinggal di Daerah tersebut. Bahasa Daerah yang seharusnya menjadi ciri khas dan jati diri masyarakat suatu Daerah lambat laun menjadi tamu di masyarakatnya sendiri. Hal itu terlihat dari kehidupan sehari-hari, misalnya dalam sebuah percakapan walaupun berasal dari daerah yang sama, namum cenderung memakai Bahasa Indonesia. Selain itu, anggapan bahwa jika berbicara menggunakan Bahasa daerah itu akan dianggap kurang gaul khususnya para remaja sekarang ini. Hal tersebut pada akhirnya berpengaruh pada siswa dalam mata pelajaran bahasa daerah.
Mata pelajaran bahasa Daerah Makassar seringkali dianggap kurang penting dalam pembelajaran siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Padahal dalam pembelajaran bahasa daerah Makassar banyak hal yang bisa dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti : mempelajari tulisannya yaitu aksarak lontarak, mempelajari jenis karya sastra Makassar yang berbentuk puisi (kelong, aru, paruntuk kana, doangang, dondo, pakkiok bunting, sinrilik, royong) dan yang berbentuk prosa (rupama, patturioloang, pau-pau), sampai hal terkecil yaitu membedakan antara bahasa Makassar yang sopan dan yang kurang sopan ( seperti perbedaan kata akkakdok dengan angnganre) yang seharusnya menjadi kekayaan masyarakat Makassar.
Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri sebagai seorang guru mata pelajaran bahasa daerah Makassar. Dimana harus mengubah mapel bahasa daerah yang diaggap membosankan menjadi mata pelajaran yang dirindukan, menumbuhkan rasa cinta terhadap mata pelajaran bahasa daerah dan membuat mata pelajaran bahasa daerah itu bisa bersanding dengan mata pelajaran lainnya. Jadi, yang perlu dilakukan oleh seorang guru adalah Pertama seorang guru harus mengacu pada konsep Bapak Pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara yang menekankan konsep pendidikan dengan istilah sistem among yaitu seorang guru harus mampu menjadi teladan atau contoh yang baik bagi muridnya. Artinya seorang guru yang patut menjadi teladan. Yang kedua harus terus berinovasi dan berusaha menjadi guru yang kreatif agar dalam pembelajaran bahasa daerah Makassar mampu meningkatkan rasa cinta siswa terhadap bahasa daerahnya serta minatnya dalam mata pelajaran bahasa Daerah Makassar agar kata “membosankan itu hilang”.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peran guru sangatlah penting dalam sebuah pembelajaran, guru yang disenangi oleh siswanya otomatis mata pelajaran yang diampunya juga akan disenangi. Sebagai penutup, penulis ingin mengatakan bahwa “cintailah bahasa daerahmu, kuasai bahasa Indonesia dan pelajarilah bahasa Asing” artinya bahasa daerah menjadi identitasmu, bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuanmu, dan Bahasa Asing menjadi langkahmu untuk memperkenalkan asalmu.

Penulis adalah Guru SMP Negeri 28 Makassar

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT