Matakita.co (Boalemo) – Kesadaran Masyarakat Boalemo terkait dengan tujuan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) nampaknya mulai tumbuh. Terbukti dengan mundurnya 5 warga masyarakat dari kepesertaan PKH di Kecamatan Mananggu.
Yakni, 2 orang dari Desa Tabulo Selatan Tri Lispan Tiali dan Cindra Saleh, dua orang dari Desa Buti Fitria Husuna dan Asni Niati, serta 1 orang lainnya dari Desa Keramat atas nama Yance Bobihoe.
Salah seorang warga Desa Tabulo selatan Tri Lispan Tialo yang telah menyatakan mundur (Graduasi) menjelaskan, alasan dirinya melakukan graduasi karena dirinya sudah merasa tidak layak lagi untuk mendapatkan Bantuan tersebut.
“Saya kan Alhamdulillah sudah kerja menjadi Aparat Desa, sudah bisa dikatakan mampu. Jadi sudah sewajarnya saya mundur. Dan pengunduran diri ini atas dasar kesadaran saya tanpa paksaan dari siapapun.” Imbuhnya
Sementara itu, Korcam PKH Mananggu Zulkifli Pongoliu menyampaikan, kejadian tersebut merupakan hal yang unik, terlebih ditengah Pandemi Covid-19 saat ini.
“Disaat hampir semua orang berlomba-lomba ingin mendapatkan bantuan, mereka justru menyatakan diri keluar dari Kepesertaan PKH. Mereka justru berfikir terbalik, ini yang langka menurut saya.” Tutur Zulkifli
Dirinya juga mengatakan, para warga yang telah menyatakan keluar dari Kepesertaan mungkin telah merasa kehidupannya sudah mampu, sehingga dengan kesadaran menyatakan mundur dari kepesertaan.
“Fitria Husuna dan Asni Niati misalnya, dirinya mundur dari kepesertaan PKH secara sadar karena merasa diri sudah mampu dan telah menjadi Aparat Desa dan BPD. Sebelum menjadi Aparat Desa dan BPD dengan gaji yang lumayan, memang Fitria dan Asni ini sudah mendapatkan PKH.” Jelasnya
Dirinya juga menambahkan, para peserta yang telah menyatakan graduasi tidak perlu khawatir ketika mereka jatuh miskin lagi.
“Karena tidak menutup kemungkinan, saat data mereka masih terupdate mereka masih bisa mendapatkan bantuan lagi. Baik itu PKH maupun Bantuan lainnya.” Tambahnya
Korcam PKH yang akrab disapa Pilo ini berharap, ini akan berlaku juga kepada yang lainnya, akan ada Pahlawan-pahlawan baru yang akan menyatakan mundur dari kepesertaan.
“Kenapa kami anggap selayaknya Pahlawan ? Karena mereka sadar ternyata masih ada orang lain yang lebih membutuhkan. Tentunya dengan graduasinya mereka, akan ketambahan jumlah penerima bantuan di Kecamatan Mananggu. Tidak serta merta mereka keluar langsung digantikan, namun harus menunggu basis data terpadu SIKS-NG.” Tutupnya
