MataKita.co, Gorontalo – Pengamanan Operasi penegakan Disiplin Protokol Kesehatan terus dilakukan oleh Personel Kodim 1304/Gorontalo untuk menghadapi penerapan New normal tatanan kehidupan baru bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi virus korona (covid-19) di wilayah Provinsi Gorontalo, jumat (19/06/2020)
Dandim 1304/Gorontalo Letkol Inf Allan Surya Lesmana, S. Sos menegaskan bahwa Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan akan diterapkan di beberapa titik pusat keramaian khususnya di wilayah Kota Gorontalo Seperti tempat tempat pusat perbelanjaan, rumah makan, pasar tradisional dan rumah – rumah ibadah.
“Personel kami akan bertugas untuk menertibkan serta menegakkan pemberlakuan protokol kesehatan di tempat-tempat tersebut”. Ujar Dandim 1304/Gorontalo
Lanjut Komandan Kodim 1304/Gorontalo Dalam pelaksanaan kegiatannya masih menerima beberapa laporan tentang ketidakpatuhan oleh beberapa oknum masyarakat tentang anjuran pemerintah khususnya dalam penggunaan masker di luar rumah.
“Dalam hal ini kami menghimbau Kepada warga agar mematuhi segala penegakan disiplin Protokol Kesehatan yang di laksanakan oleh anggota kami d lapangan.” Lanjutnya.
Personel Babinsa Jajaran Kodim 1304/Gorontalo di bantu oleh Personel dari Satuan Yonif 715/Raider telah diturunkan di banyak tempat untuk secara persuasif dan humanis mengingatkan kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan untuk tetap dipatuhi.
“Prajurit (TNI dan Polri) di lapangan berinteraksi secara humanis mengajak masyarakat untuk tetap bersama-sama menjaga protokol kesehatan tersebut sehingga masyarakat bisa beraktivitas namun tetap aman dari Covid-19,” Ujar Allan Surya Lesmana.
Dengan mematuhi serta berdisiplin mengikuti protokol kesehatan menjadi kunci utama bagi masyarakat untuk produktif dan tetap aman dari penyebaran Covid-19. Kebijakan pemerintah tentang New normal merupakan kebijakan yang harus selalu mendapatkan pengawasan yang ketat oleh Personel TNI-POLRI mengingat pola pikir masyarakat yang berbeda beda serta kesadaran tentang menaati protokol kesehatan belum seluruhnya memahami.
