MataKita.co, Gorontalo – “Jika mengacu pada angka dunia ada 18 provinsi yang angka sembuhnya diatas rata-rata dunia. Bahkan ada 5 provinsi yang angka kesembuhan diatas 80 persen, diantaranya Bangka Belitung, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Gorontalo” ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto sebagaimana dilansir iNews.id (29/6/2020).
Atas masuknya Provinsi Gorontalo kedalam lima provinsi itu, kami berhasil mewawancarai Juru Bicara Khusus Gubernur Gorontalo, Noval Abdussamad.
Berikut wawancara lengkap Noval Abdussamad:
Pak sebagai provinsi terakhir yang terdampak Covid-19 dan saat ini masuk kedalam lima provinsi dengan angka kesembuhan mencapai 80 persen, apa yang menjadi komitmen Gubernur dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Gorontalo ?
Ini soal komitmen. Sejak awal Pak Gubernur Rusli Habibie dalam menghadapi virus corona atau Covid-19 lebih mengutamakan untuk menjaga dan melindungi rakyat gorontalo dari wabah corona. Komitmen ini dibuktikan dengan kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh Pak Gubernur misalkan PSBB pertama, kedua dan ketiga adalah bukti dari komitmen Pak Gubernur. Memang awalnya ada yang melakukan kritik, tapi sekarang keberhasilan itu sudah terasa manfaatnya karena mampu menekan angka penyebaran Covid-19 di Provinsi Gorontalo. Kebijakan yang kurang populis, tapi demi keselamatan rakyat gorontalo kebijakan tersebut harus diambil.
Pak, terkait dengan peningkatan kesembuhan pasien yang terkonfirmasi Covid-19, faktor apa yang cukup mempengaruhi hal tersebut ?
Pertama tentu ada peran dari gugus tugas yang cekatan dalam melakukan tracing dan tracking. Kedua, percepatan penyediaan alat rapid dan mengusahakan agar BPOM dapat melakukan uji swab dan hasilnya diakui oleh Kementerian Kesehatan juga merupakan faktor penting dalam menekan penyebaran Covid-19. Ketiga, ada peran rumah sakit dalam pelayanan khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Kesehatan dalam memberikan layanan perawatan yang optimal. Keempat, tingkat kesembuhan tinggi karena pasien terkonfirmasi kebanyakan pasien dengan gejala ringan-sedang. Masyarakat gorontalo yang kelompok umur rentan dan punya penyakit penyerta, banyak yang sudah menyadari bahwa mereka harus melindungi dirinya sendiri untuk terhindar dari covid-19. Tidak lupa juga bahwa kerjasama dengan BPOM dan UNG dalam upaya percepatan pemeriksaan sampel swab juga sangat membantu mempercepat langkah-langkah antisipatif memutus rantai penularan Covid-19.
Terakhir saya menjelaskan pula bahwa ada peran dari berbagai unsur forkopimda, aparat polisi, TNI, akademisi, tokoh masyarakat, pemerintah kabupaten dan kota memiliki pengaruh terhadap keberhasilan yang diraih pemerintah provinsi gorontalo dalam hal menekan atau memutus penyebaran Covid-19 di Provinsi Gorontalo.
