Beranda Berdikari SDGs Center Unhas Bahas Respon Mitigasi Layanan Aksi Percepatan Penurunan Stunting

SDGs Center Unhas Bahas Respon Mitigasi Layanan Aksi Percepatan Penurunan Stunting

0

Matakita.co, Makassar – Sebagai rangkaian dari Webinar Series Dua Hari, Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin melalui Sustainable Development Goals (SDGs) Center membahas respon mitigasi terhadap layanan aksi percepatan penurunan stunting di era pandemi Covid-19. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (7/11) melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal YouTube Sekolah Pascasarjana Unhas, melalui Webinar Series Dua Hari yang mengusung tema “Tantangan dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 Di Era Pandemi Covid-19”.

Hadir sebagai narasumber yakni dr. Kirana Pritasari, MQIH (Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI), Dr. Atmarita, MPH (Institute Gizi Indonesia), Prof. Soekirman, Ph.D., (Koalisi Fortifikasi Indonesia) dan Dr. Jee Hyun Rah (Chief Nutrition, Unicef Indonesia).

Materi awal disampaikan oleh Dr. Atmarita, MPH (Institute Gizi Indonesia) mengenai “Prediksi Prevalensi Wasting & Stunting 2020-2021 Akibat Pandemi Covid-19”. Dalam materinya, beliau menjelaskan tentang status gizi balita dari 2007-2018 yang tidak terlihat secara signifikan perubahannya. Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai faktor lain yang mempengaruhi status gizi balita seperti faktor akses sanitasi, air bersih dan perilaku lingkungan.

Pada kesempatan yang sama, dr. Kirana Pritasari, MQIH (Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI) menyebutkan dalam materinya “Respon Mitigasi Pandemi Covid-19 Dengan Penanggulangan Stunting di Indonesia” mengenai penurunan stunting yang dapat dilakukan dengan menerapkan asupan gizi dan penurunan infeksi.

Untuk itu, menurut Kirana dibutuhkan beberapa pilar yang menguatkan upaya penurunan stunting tersebut diantaranya komitmen dan visi pemerintah, konvergensi program pusat, daerah dan desa, melakukan kampanye nasional dan perubahan perilaku hingga ketahanan pangan dan gizi. Selain itu, diperlukan optimalisasi pelaksanaan layanan kesehatan dimasa adaptasi kebiasaan baru dengan tetap mempertahankan penerapan kaidah pencegahan Covid-19.

Hal serupa juga disampaikan oleh Prof. Soekirman, Ph.D., (Koalisi Fortifikasi Indonesia) yang mengkaji tentang “Perkembangan Fortifikasi Pangan di Tingkat Global dan Nasional”. Pada penjelasannya, beliau menuturkan fortifikasi dasarnya bertujuan menambahkan zat gizi mikro dalam bahan makanan pokok. Sehingga, makanan pokok tersebut tidak hanya sebagai sumber kalori, tetapi juga memberi asupan vitamin dan mineral. Hal ini tentunya mendukung dalam pemenuhan gizi seimbang.

Materi ditutup oleh Dr. Jee Hyun Rah (Chief Nutrition, Unicef Indonesia) yang mengkaji mengenai “Prevention, Early Detection & Treatment of Wasting in The Context of Covid-19 Pandemic”.

Setelah seluruh narasumber menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan yang dipandu oleh Andi Masyitha Irwan, Ph.D., selaku moderator berlangsung lancar hingga berakhirnya kegiatan pukul 12.30 Wita.(*/mir)

 

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT