Opini: Pilkada BUKAN Pemecah Tali Persaudaraan
Oleh: Novalliansyah Abdussamad
Juru Bicara Gubernur Gorontalo
MataKita.co, Opini – Tahun kedua saya mendampingi Gubernur Rusli Habibie, selama itu pula saya belajar banyak hal dari Gubernur. Mulai dari kedisipilinan, etika, dan pastinya soal kepemimpinan.
Begitu banyak orang bisa menjadi pemimpin, namun sulit menemukan keteladanan dari kepemimpinan seseorang. Pernah satu waktu saya dititipi pesan dari beliau, “jangan pernah dengarkan kicauan orang lain, teruslah berbuat baik dan biarkan rakyat yang menilai”.
Sungguh meneduhkan, penuh kedamaian bisa meneladani gaya kepemimpinan seperti ini. Disaat segelintir orang menebar virus kebencian, gubernur hadir dengan pesan-pesan khidmat untuk rakyatnya.
“Perbedaan tidak mengharuskan kita untuk bermusuh-musuhan, jaga kondusifitas daerah”. Pernyataan ini bukanlah yang pertama disampaikan dalam sambutannya pada penyerahan bantuan di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato.
Hal yang sama juga seringkali disampaikan saat menghadiri kampanye di tiga daerah, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato. Ikhtiar membangun daerah memang harus diawali dari niat yang tulus tanpa ada tendensi apa-apa, sehingga menjadi perangai dalam hidup berkehidupan.
Sisi lain dari Gubernur Rusli Habibie yang mungkin belum banyak diketahui publik bahwa sebelum sukses menjadi Kepala Daerah (Bupati dan Gubernur), Rusli Habibie merupakan sosok yang mandiri, kesuksesannya diperoleh berkat kerja kerasnya sendiri, tekad yang kuat untuk bisa memberi manfaat buat banyak orang.
Sehingganya, setelah sukses menjadi pemimpin, tugas dirinya adalah melahirkan para pemimpin yang sukses sepertinya. Hal ini seperti yang diungkapkan Jack Welch bahwa sebelum anda menjadi seorang pemimpin, kesuksesan adalah tentang menumbuhkan diri sendiri. Ketika anda menjadi pemimpin, kesuksesan adalah tentang menumbuhkan orang lain.
