Matakita.co, Makassar- Di tengah pandemi covid-19, dampak bahaya rokok harus menjadi perhatian. Sebab, perokok memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan virus COVID-19. Oleh karena itu, pengendalian dan pencegahan penularan COVID-19 dalam program Makassar Recover dapat diselaraskan dengan implementasi Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk mewujudkan Makassar sebagai kota sehat dan kota layak anak.
Bertempat di Ruang Sipakalebbi Kantor Balai Kota,Hasanuddin Contact bersama Lintas SKPD Kota Makassar melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi, kegiatan ini diinisiasi untuk memperkuat komitmen para pemangku kebijakan dalam mengintegrasikan upaya-upaya optimalisasi KTR dalam Program Makassar Recover yang diluncurkan oleh Walikota Makassar beberapa pekan lalu.
Sekretaris Daerah Kota Makassar yang turut hadir membuka kegiatan, Ir. Andi Muhammad Anshar mengungkapkan bahwa pemerintah sangat mendukung kegiatan ini dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Kota Makassar, “Pemerintah Kota mengapresiasi keterlibatan Hasanuddin Contact dalam mendukung secara sinergis program Makassar Recover melalui upaya penanggulangan COVID-19 dan optimalisasi Perda KTR,” ungkapnya (30/03/21)
Selain itu, Direktur Hasanuddin Contact, Prof. Alimin Maidin juga menyampaikan beberapa hal pada pertemuan tersebut terkait dampak yang ditimbulkan jika terjadi peningkatan jumlah perokok, “peningkatan angka perokok pada tahun 2025 dapat menjadi bencana demografi apabila ini tidak dikendalikan, dalam mencetak generasi yang berkualitas indikatornya adalah sehat, beriman, dan berilmu sehingga generasi berikutnya dapat mengambil alih tugas dalam membangun negeri,”ujarnya
Senada dengan hal tersebut, Andi Bukti Djufrie, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Makassar mendukung kegiatan ini, “mengintegrasikan Program Makassar Recover dengan optimalisasi KTR di Kota Makassar kuncinya pada implementasi yang optimal, semoga Hasanuddin Contact dapat bersama Pemerintah dapat mewujudkannya,”dukungnya
Begitupun dengan Kepala Dinas Perhubungan, Mario Said menyatakan dukungan penuh terhadap Program Makassar Recover, “kita semua wajib bersinergi dengan upaya optimalisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) karena merupakan langkah yang cukup strategis, tetapi sebagai catatan sebaiknya ada ruang khusus bagi perokok di kantor-kantor dan diberlakukan penerapan denda secara optimal,”lanjutnya
Dalam kegiatan ini, dilakukan Penandatanganan Komitmen Bersama antara SKPD terkait sebagai upaya untuk menurunkan prevalensi perokok anak, serta bahaya dampak perokok pasif melalui optimalisasi Peraturan KTR sebagai bentuk dukungan dan kontribusi terhadap program Makassar Recover yang ditandatangani oleh para Peserta Rapat Koordinasi.
Beberapa indikator yang dapat disinergiskan dalam upaya Integrasi KTR dan Makassar Recover salah satunya yaitu Point 8 dalam Imunitas Kesehatan melalui pemanfaatan aplikasi SOMBERE’ dan Smart City, utamanya dalam memfasilitasi pengaduan pelanggaran terhadap Perda KTR di Kota Makassar.
Pada akhir sesi, tim Hasanuddin CONTACT mengajukan beberapa usulan perubahan atas Surat Keputusan Walikota Makassar Tahun 2019 tentang Satuan Tugas Penegak KTR, dan pembentukan sistem implementasi dan penegakan Perda KTR yang komprehensif dan terintegrasi dengan program Makassar Recover, kemudian akan ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi berikutnya.
Citizen Reporter : Fauzan Akhyar,S.S.,M.Hum
