Matakita.co Gorontalo Utara – Penyakit berjenjang yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo Utara (Gorut) dapat dihilangkan dengan komitmen bersama, hanya saja ada yang menghancurkan komitmen tersebut, sebagaimana yang dijelaskan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin dan juga jika diterapkan sistem penilaian sesuai dengan prosedur yang sebenarnya, maka semua pasti akan teriak.
Ridwan menegaskan bahwa dalam menilai kinerja dari para aparatur yakni salah satunya melalui capaian kinerja terhadap realisasi program yang harus berimbang dan berjenjang perkembangannya.
“Saya menilai Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni kinerjanya,” ungkapnya.
Hanya saja kata Ridwan, untuk Pemda Gorut, sistem penilaian yang dilakukan belum begitu, karena ketika ini diterapkan pasti semua akan teriak.
“Kalau saya terapkan maka berteriak semua ASN” tegasnya.
Hanya saja lanjut Sekda, apakah semua konsisten dalam melaksanakan kinerja mereka sesuai dengan penilaian, karena semua pasti akan teriak.
“Kalau disesuaikan dengan posisi yang sekarang, semua pasti teriak” ujarnya.
Untuk itu, sistem penilaian yang akan disesuaikan dengan prosedur penilaian sebenarnya kata Ridwan itu secara perlahan akan dilakukan.
“Secara perlahan hal ini akan dibenahi. OPD tidak salah, karena semua tidak ada pendampingan,” kata Sekda.
Ketika ini akan diterapkan, maka Bagian Pembangunan akan door to door, karena evaluasi bukan solusi yang tepat, namun yang perlu didorong disini kata Ridwan yakni kesadaran masing-masing.
“Kemudian meningkat pada komitmen, hanya saja persoalannya siapa yang berkomitmen” tanya Sekda.
Penerapannya bisa saja, hanya saja kata Ridwan ada yang menghancurkan komitmen, misalnya contoh dirinya menerapkan, kemudian yang kena melapor, dan laporannya sudah kemana mana. “Disitulah letak persoalannya yang sebenarnya”.
