MataKita.co, Sinjai – Insiden pembubaran paksa oleh oknum kepala desa dengan indikasi kekerasan terhadap demonstran yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Cabang Sinjai ditanggapi oleh Akademisi Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi)
Dr. Abdul Haris kepada MataKita.co mengatakan bahwa kejadian ini patut disayangkan. Mahasiswa ini hanya butuh penjelasan terkait hasil dari study banding di Poggok Klaten, Provinsi Jawa tengah.
” Ini kan sesuai prinsip good governance, masyarakat bisa meminta transparansi dan akuntabilitas setiap aktivitas pemerintah” jelas Doktor administrasi publik ini.
Haris menambahkan, seharusnya demonstrasi diterima dengan baik, menanggil perwakilan masuk ke ruangan dan berdialog menyampaikan kepada adik-adik mahasiswa apa saja yang bisa diadopsi dari hasil studi banding di Desa Ponggok untuk kabupaten Sinjai sesuai dengan kondisi wilayah bukan dengan cara melawan dengan aksi kekerasan/premanisme.
“ini bisa saja berdampak kurang baik terhadap Dinas PMD apalagi saat ini menjelang Pilkades akan sangat banyak celah untuk meyalahkan Dinas PMD. tentu dampaknya juga merembes ke bupati sebagai pimpinan SKPD” jelasnya.
Seperti diketahui aksi mahasiswa ini menuntut transparansi atas studi banding Dinas PMD bersama kepala desa ke klaten beberapa waktu lalu.
