MataKita.co, Palu – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia layanan publik mengalami situasi yang sulit. Di satu sisi layanan publik harus tetap berjalan sementara di saat bersamaan pembatasan-pembatasan sosial sebagai upaya preventif harus dilakukan. Kondisi ini problematis. Imbasnya pada kuantitas pemberian layanan publik yang di banyak kasus harus di paksa menyesuaikan seperti jam layanan. Kondisi ini yang menurut Wahdaniyah yang juga merupakan salah satu Dosen di PPI UIN Datokarama Palu dilihatnya sebagai suatu problem.
Lebih lanjut, akademisi UIN Datokarama Palu kepada MataKita.co (23/3/2022) mengatakan bahwa penelitian ini ingin mengkonfirmasi lebih jauh kondisi adaptasi layanan publik dengan melakukan penelitian lapangan ke sejumlah desa di Sigi. Beberapa diantaranya, adalah desa Kalukubula dan desa Mpanau. Dua desa ini dengan karakteristik desa yang kasusnya covidnya relatif lebih tinggi di Sigi.
Menurut Wahdayniyah, dua desa sebagai sampel yang dipilih untuk melihat kecenderungan adaptasi layanan publik yang dilakukan selama pandemi. Hasilnya sejauh ini cukup efektif, karena di dua desa tersebut melakukan adaptasi layanan publik yang sangat cepat. Salah satunya ke arah digitalisasi layanan di desa. Seperti yang telah berlangsung di desa Kalubula. Ungkap Wahdaniya.
Penelitian ini sebagai bagian dari pembinaan peneliti dosen muda di lingkungan UIN Datokarama Palu. Kegiatan akan berlangsung selama kurang lebih sebulan ini telah berjalan sejak pertengahan Maret (17/3/2022) dan akan berakhir di awal April 2022. (Rp)