Beranda Lensa Prof Kadim Masaong Didaulat Jadi Penceramah Pada Buka Puasa dan Tarwih Bersama...

Prof Kadim Masaong Didaulat Jadi Penceramah Pada Buka Puasa dan Tarwih Bersama KKSS Gorontalo

0

MataKita.co, Gorontalo – Buka puasa dan tarwih bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Gorontalo yang dimulai sejak putaran pertama di Gedung Graha Azizah 4 April 2022 dan resmi ditutup untuk Ramadhan 1443 Hijriyah pada putaran ketujuh di Graha Misfalah Kota Gorontalo 14 april 2022 dengan panitia untuk kelompok ketujuh dari KKSS Universitas Negeri Gorontalo.

Dr. Muh. Muhtar, M. Agr selaku panitia pelaksana dari KKSS UNG dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah anggota terdaftar KKSS UNG sebanyak 120 dosen, dan tahun ini ada sekitar 20 dosen yang masuk lagi tahun ini, walaupun yang hadir untuk silaturrahim masih sebagian, mungkin karena info kegiatan tidak sampai.

“Saya juga perkenalkan Wakil Rektor 4 UNG Prof. Dr. Ikhfan Haris yang hadir buka puasa, yang baru – baru ini mendapat amanah baru sebagai atase pendidikan di Timur Leste dan akan berpisah dengan kita sebagai keluarga besar KKSS. Permohonan maaf jika dalam pelaksanaan ada kekurangan, jika ada yang kurang mohon dimaafkan,” tutupnya.

Ketua BPW KKSS Provinsi Gorontalo H. Jaenal Mappe Pemilik Karsa Utama diwakili oleh Wakil Ketua I Prof. Hariadi Said dalam sambutannya menyampaikan, Alhamdulilah selama dua tahun kita tidak pernah ketemu karena pandemi covid 19, dan tahun ini kita bisa bertemu untuk bersilaturrahim.

Mewakili ketua BPW KKSS, saya menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir untuk bersama – sama karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan, namun itu semua tidak mengurangi penghargaan beliau kepada kita semua.

“Beliau juga berharap kepada kita semua menjaga kebersamaan dan tetap menjaga silaturrahim, dan semoga tahun depan bisa sama – sama ikut berbuka puasa dan tarwih bersama, atas nama Ketua, saya tutup acara ini dengan resmi,” tandasnya.

Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan UNG yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo didaulat menjadi penceramah.

Prof. Kadim Masaong dalam ceramahnya menyampaikan terima kasih atas penghargaan karena dipercaya menjadi penceramah.

“Saya tidak bisa melawan saya punya ketua KKSS bersama Prof Ansar langsung menunjuk dan kebiasaan tidak boleh menolak,” ucapnya.

Lanjut Prof. Kadim menyampaikan sejarah buka puasa dan tarwih bersama, awalnya ini hanya tarwih keliling saja, namun hasil diskusi pimpinan bagaimana jika dimulai dari buka puasa sampai tarwih dan itu berlansung sampai sekarang. Kemudian penentuan Formasi Sholat Tarawih 4 4 3 yang biasa disebut Formasi Barcelona itu berdasarkan musyawarah mufakat. Pendapat pertama di gabung antara yang mau 8 dan 20 namun bagaimana kalau witir, akhirnya disepakati 8 saja, dan bagaimana kalau 8 rakaat, dan pada saat itu kalau 8 rakaat di Gorontalo maka formasi 4 4 3.

“Jadi bukan Muhammadiyah yang menentukan, tapi itu berdasarkan kesepakatan bersama, dan saya ingin katakan kehebatan di KKSS walaupun kita berbeda kelompok, namun dalam acara tidak ada yang mengatakan saya Muhammadiyah, NU, Persis dll, semuanya menyatu” jelasnya.

Rektor UMGO menjelaskan, adapun judul ceramah saya adalah penyesalan tak berujung, apa makna dari penyesalan tak berujung, ini dijelaskan Allah dalam Al Qur’an surah Ali Imran 190 – 191 tentang kehidupan manusia

‘Menurut Allah hidup di dunia kita sebagai pedagang, petani juga pedagang, PNS juga pedagang, namanya pedagang ada yang untung dan ada yang rugi, namun Allah menjelaskan kalau untung ini yang harus anda lewati dan kalau mau rugi ini yang anda perbuat. Kita disuruh berdagang dengan 3 modal yaitu pertama Modal beriman kepada Allah dan Rasulnya, kedua menggunakan harta untuk mewujudkan modal Iman itu, dan ketiga berjuang dengan jiwa di jalan Allah. Bahwa manusia baik orang miskin dan orang kaya, orang kikir dan dermawan semua menyesal baik di dunia maupun di akhirat.

Apa buktinya kita menyesal, maka saya akan menceritakan kisah sahabat nabi yang bernama Sya’ban yang selalu sholat di Masjid Nabawi selama hidupnya dan jarak dari rumah ke masjid 3 jam berjalan kaki.

Suatu waktu sholat subuh ditunda karena Sya’ban belum datang, karena tidak muncul maka nabi perintahkan untuk Qomat. Sesudah sholat subuh, nabi bertanya kepada sahabat sapa yang tahu rumah Sya’ban, maka ada sahabat yang tahu bersama nabi ke rumah sya’ban dengan berjalan kaki selama 3 jam.

Sampai di rumah Sya’ban, tidak ada Sya’ ban, yang ada cuman istrinya dan mengatakan Sya’ban sudah meninggal dunia. Istrinya menceritakan ketika suaminya sakaratul maut dan mengucapakan kalimat Kenapa tidak lebih jauh, kenapa bukan yang baru, kenapa tidak semuanya.

Allah perlihatkan pahalanya ketika dia berjalan dari rumah ke masjid, maka berteriaklah kenapa tidak lebih jauh, Allah perlihatkan pahala ketika dia memberi jaket bekasnya kepada orang kedinginan maka berteriaklah kenapa bukan yang baru, Allah perlihatkan pahala ketika memberi sepotong roti kepada orang kelaparan maka berteriaklah kenapa tidak semuanya,” itu penjelasan nabi kepada istri Sya’ban.

Maka di bulan suci Ramadhan mari rajin bersedekah dengan barang yang paling kita cintai termasuk jika bersedekah, jangan cuman baju bekas tapi harusnya baju baru, jika rajin bersedekah maka Allah akan memberi reski yang tak disangka – sangka

Pengakuan di dunia hanya sementara baik itu jabatan, harta dan kekayaan, semua akan menyesal nanti di akhirat pada saat dikumpulkan di padang masyar dan mau ingin hidup kembali di dunia,” tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut ketua BPD KKSS Kota Gorontalo H. Alifuddin Jamal, Para Guru besar UNG, Dosen, Para sesepuh, IWSS, IPSS dan Anggota KKSS.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT