MataKita.co, Gorontalo – Dosen Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Dr. Dewi Shinta Achmad menggelar penelitian dengan judul “Length-Based Spawning Potential Ratio Ikan Kerapu dalam Menunjang Perikanan bertanggung jawab di Teluk Kwandang, Laut Sulawesi”. penelitian ini dibantu oleh Merita Ayu dan melibatkan dua mahasiswa Akuakultur.
Hasil penelitian dari RisetMu akan dipresentasikan dalam Serial Diskusi : Diseminasi Penelitian RisetMu Batch V tanggal 27 April 2022. Dalam pemaparan tersebut, Dr. Dewi Shinta Achmad memaparkan temuannya. dijelaskan bahwa :
Ikan kerapu, Grouper adalah salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki nilai sosial ekonomis penting di Teluk Kwandang. Penangkapan ikan kerapu menjadi sumber lapangan pekerjaan bagi nelayan di Teluk Kwandang dan diperkirakan sekitar 3.700 orang hidupnya bergantung pada sumber daya ikan kerapu. Ikan kerapu merupakan sumber devisa negara dengan harga pada tingkat nelayan untuk kerapu sunu mencapai Rp. 300.000/kg sedangkan untuk kerapu ekor bulan mencapai Rp. 65.000/kg. Sumber daya ikan kerapu di Teluk Kwandang telah mengalami kemerosotan sejak tahun 2017 akibat belum adanya pengelolaan. Untuk melakukan pengelolaan memerlukan data dan informasi terbaik (the best scientific data and information availability) agar gambaran mengenai tingkat eksploitasi sumber daya ikan kerapu dapat diilustrasikan dengan baik untuk mendukung pengelolaan perikanan kerapu yang berkelanjutan.
Dr. Dewi Shinta Achmad juga memaparkan bahwa sejauh ini kajian ilmiah terhadap populasi ikan kerapu di Teluk Kwandang masih sangat minim. Oleh karena itu diperlukan penelitian ilmiah terkait pengelolaan ikan kerapu ekonomis penting berkelanjutan di Teluk Kwandang. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi status stok. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud maka tahapan penelitian menggunakan pendekatan spawning potential ratio. Beberapa parameter input yang di gunakan dalam menghitung SPR ikan kerapu berbasis data panjang yaitu frekuensi panjang ikan, ukuran pertama kali matang gonad (Lm), ukuran pertama kali tertangkap (SL), pertumbuhan Von Bertalanffy, dan panjang asimptotik (L∞) serta mortalitas alami (M).
Luaran penelitian berupa artikel internasional bereputasi. Penelitian ini juga melibatkan Dosen jurusan ilmu ilmu pertanian dan mahasiswa/i dari program studi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Hasil penelitian ini juga selanjutnya dapat diajukan kepada pemerintah daerah untuk menjadi kebijakan dalam pengelolaan ikan kerapu berkelanjutan di daerah Kabupaten Gorontalo Utara.
Penelitian ini terselenggara kerja sama dengan Majelis pendididikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2021.