MataKita.co, Makassar – Masyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) APDESI Sulsel ilegal yang diinisiasi Arfan Basmin dan Jufri Lau, yang digelar di Hotel Almadera, 28 Juni lalu, rupanya didominasi Kapala desa dari Kabupaten Luwu.
Hal tersebut terungkap dari foto peserta Musdalub yang disebar pihak panyelenggaranya, pasalnya Kepala Desa Luwu kompak memakai almamater putih ala Apdesi yang belakangnya tertulis Luwu, dan hanya Apdesi Luwu yang kerap memakai almamater seperti itu.
Sementara itu, panitia dan Steering commite sebagai dikutip dalam salahsatu portal berita, Musdalub dihadiri oleh 12 DPC dari 21 DPC se-Sulsel. Sayangnya, hal tersebut tidak berdasar lantaran 15 DPC Apdesi pendukung Sri Rahayu Usmi mengajukan surat pernyataan penolakan Musdalub dan menyebut tidak pernah mengutus peserta mengikuti Musdalub Apdesi.
“Saya dengar panitianya dan Steering Commiteenya dari Jeneponto. Saya ketua DPC Apdesi Jeneponto, tidak pernah mengutus peserta ataupun memandat kepala desa Jeneponto menjadi panitia dan SC. Musdalub ini sangat mencoreng nama baik Apdesi Jeneponto,” kata Raja Muda Sewang, Ketua DPC Apdesi Jeneponto.
Kata Raja Muda Sewang, Jeneponto selalu memegang teguh komitmen, yang tidak pernah bicara dua kali. “Dalam Musda Apdesi kan kita semua sepakat dan kita semua tepuk tangan saat konsideran sidang dibacakan, kenapa ada lagi Musda yang mengatasnamakan Apdesi,” terangnya.
Lanjutnya, gelaran Musdalub tersebut diselenggarakan oleh oknum yang ambisius dan ingin memecah persatuan kepala desa di Apdesi. “Jangan bicara pemersatu kalau belum bisa gentleman mengakui kekalahan. Siap kalah dan siap menang adalah komitmen bersama dalam forum. Jika anda menginkari itu, berarti kali nol. Semua yang dilakukan setelah kali nol, semuanya nihil. Jadi omong kosong ingin mempersatukan jika omongannya sudah dikali nol,” pungkasnya.
Pria yang akrab disapa Karaeng Sewang ini menambahkan, bahwa Arfan Basmin itu orang kalah dari Ayu Usmi saat Musda DPD Apdesi resmi. “Dan, Jufri Lau adalah orang yang saya kalahkan saat Muscab DPC Apdesi Jeneponto,” sambungnya.
“Jadi inisiatornya ini Musdalub adalah orang-orang yang tidak bisa menerima kekalahan. Belajar dulu jadi ksatria, lalu bicara persatuan,” tegasnya.
Diketahui, hasil Musda Apdesi yang menetapkan Sri Rahayu Usmi juga telah dikuatkan melalui SK DPP Apdesi bernomor 017/SKep/DPP-APDESI/VI/2022. (*/Rp)
