MataKita.co, Parepare – Tim Dosen Unhas menggelar program Pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Bacukiki, Kec. Watang Bacukiki, Kota Parepare.(9/9/2022)
Kegiatan yang didukung oleh LPPM Unhas ini menangkat judul Model Quadriple Helix dalam Pembibitan Sapi Bali di Kota Parepare.
Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok tani ternak, Petugas teknis inseminasi buatan, Paramedik hewan, Penyuluh, dan Staf kelurahan.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan oleh Lurah Bacukiki, Nur Muhlisani. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Kota Parepare Kelurahan Bacukiki ini menjadi sentra peternakan. Mayoritas populasi sapi bali di daerah ini dan sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai peternak.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian, Kelautan, dan Perikanan drh. Nurdin Salikhin dalam sambutannya melaporkan bahwa potensi peternakan dan pengembangannya di Kota Parepare sangat strategis karena menjadi daerah penyangga untuk Kabupaten Barru, Pinrang, dan Sidrap. Kota Parepare mendukung program pemerintah yaitu Sikomandan seperti Inseminasi buatan dan program Pemerintah lainnya. Kota ini masih zona hijau terhadap penyakit mulut dan kuku, untuk lalu lintas hewan ternak harus memiliki SKKH dan dipastikan telah divaksin. Salah satu program unggulan Kota Parepare dengan adanya pelayanan publik yaitu CALLNAK.
Narasumber dalam kegiatan ini yakni Dr. Ir. Zulkharnaim, S.Pt., M.Si., IPM. Dalam penaparannya menyampaikan bahwa pentingnya kelembagaan dalam usaha pembibitan sapi dengan model Quadripel Helix yaitu melibatkan Birokrasi (Pemerintah, Akademisi, dunia usaha dunia industri, Kelompok Tani Ternak dalam bingkai korporasi usaha).
“Salah satu petugas teknis lapangan (Inseminator) Juhadi menuturkan bahwa salah satu kendala jauhnya jarak beranak dan kondisi sapi kurus untuk menjadi bibit sehingga diperlukan suatu Inovasi untuk mengatasi hal tersebut. Hadirnya Universitas Hasanuddin selaku petugas teknis dalam manajemen pembibitan sapi, rekording, dan penguatan kelembagaan” jelasnya.
Zulkharnaim menjelaskan bahwa pola kemitraan yang telah diterapkan Universitas Hasanuddin terhadap peternak sapi bali yang ada di Kabupaten Barru membuat salah satu peternak Bpk. Sudirman yang telah beternak selama 5 tahun tertarik untuk mengaplikasikannya di daerahnya.
Ketua kelompok tani, Jamal melaporkan bahwa salah satu yang menjadi kendala dalam pemeliharaan ternak untik pembibitan secara intensif adalah kurangnya pasokan pakan dan kekurangan nutrisi.
Salah satu Narasumber Fadilrahman Latif melatih peternak untuk memanfaatkan hijauan dan limbah pertanian yang segar untuk difermentasikan dan manajemen pemberian pakan yang efektif dan efisien.
Diakhir kegiatan drh. Nurdin berharap kolaborasi model Quadriple Helix ini terus berlanjut dan diterapkan serta menjadi contoh di Kota Parepare.