MataKita.co, Makassar – Eks Wasekjend Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (Hippmas), Dr Jamaluddin Arifin, menyebut Kongres yang digelar beberapa bulan lalu tidak mampu menyelesaikan konflik internal.
Menurutnya, Kongres Hippmas 2022 bukannya menuntaskan konflik dualisme yang telah lama mendera, malah melahirkan dualisme baru.
“Dualisme yang terjadi sejak tahun 2015 sampai sekarang telah membuat organisasi ini makin tidak jelas arah dan tujuannya,” ujarnya, Senin 12 September 2022.
Parahnya lagi, lanjut Jamaluddin, masing masing kubu mengharapkan adanya pengakuan dari pemuda Sinjai.
“Ada yang mempressure diam diam, ada yang mendesak dengan demonstrasi. Tontonan ini makin menguatkan opini opini liar, yang melihat Hippmas sekarang hanya menjadi alat kepentingan sesat oknum oknum dan kelompok yang masih bercokol di tubuh Hippmas,” jelasnya.
Eks Ketua Komisariat Hippmas Unismuh Makassar ini, lalu menyinggung bahwa organisasi kebanggaan Kabupaten Sinjai Sulsel tersebut tak lagi mampu memediasi silaturahmi putra putri Sinjai di rantauan.
Jamaluddin pun mendorong para mahasiswa/i Sinjai yang menempuh pendidikan di tanah rantau, untuk segera bangkit melihat kondisi Hippmas hari ini.
“Karena sampai kapan harus menunggu Kongres penyatuan lagi? apa yang mau diharapkan dari dualisme ini, sampai kapan konflik ini akan berakhir, berapa generasi lagi harus ditunggu untuk kembali menyatu?” tegas Dosen Unismuh Makassar tersebut.
Sebagai solusi, dirinya menyarankan pembuatan organisasi paguyuban baru bagi putra putri Sinjai.
Misalnya menghilangkan elemen pemuda yang ada dalam struktur Hippmas, sehingga yang ada hanya pelajar dan mahasiswa (Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Sinjai).
“Mereka yang sudah tidak lagi menyandang status mahasiswa atau sudah masuk dalam kategori pemuda, maka silahkan masuk organisasi HIMAS (Himpunan Masyarakat Sinjai) yang sudah terbentuk di daerah masing masing,” pungkasnya.