MataKita.co – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tinggal menghitung hari. Sebelum kegiatan inti pada 15-16 November 2022.
Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengungkapkan G20 memiliki banyak manfaat untuk Indonesia.
Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK Nyoman Shuida menjelaskan KTT G20 telah menghidupkan sektor hospitality, terkhusus di Bali seperti perhotelan yang sebelumnya sepi selama pandemi Covid-19.
“Tingkat keterisian kamar hotel khususnya di Bali sudah melonjak tinggi dibandingkan dengan saat masa pandemi 2021 lalu. Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan,” kata Nyoman yang dikutip dari INews.id.
KTT G20 juga katanya akan membawa keuntungan ekonomi secara langsung kepada Indonesia. Tak hanya dirasakan oleh lembaga-lembaga dan perusahaan besar, tetapi juga oleh masyarakat kecil secara langsung.
“Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru di berbagai sektor, misal kuliner, fashion, dan lainnya,” ucapnya.
Nyoman mengatakan manfaat dari KTT G20 juga akan terasa di sektor kesehatan. Dalam konferensi nanti akan ada 3 hal yang dibahas terkait sektor kesehatan.
Tiga pembahasan itu seperti sistem ketahanan kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, serta pengembangan pusat studi dan manufaktur untuk pencegahan, persiapan dan respons terhadap krisis kesehatan yang akan datang.
“Tiga pembahasan tersebut bertujuan agar kolaborasi negara-negara G20 dapat merespons ancaman krisis kesehatan global seperti misalnya pandemi Covid-19 yang lalu,” tutupnya.