MataKita.co, Makassar – Deputi Pendidikan GenBI Komisariat UNHAS menyelenggarakan GenBI Study Culture pada Sabtu 17 Desember 2022 di Museum La Galigo, Makassar. Kegiatan ini mengusung tema “Reaktualisasi Nilai-Nilai Budaya Sebagai Peran GenBI-ers Untuk Melestarikan Sejarah Sulawesi Selatan” yang merupakan salah satu program kerja yang ditujukan untuk menambah wawasan mengenai kebudayaan Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh para anggota GenBI Komisariat UNHAS
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kerasnya arus pertukaran informasi globalisasi yang menjadi salah satu pemicu rendahnya minat kaum millenial untuk mengenal lebih dalam identitas kebudayaan yang berada di lingkungan sekitarnya. Eksistensi dari kebudayaan mulai menghilang, dan terlupakan. Padahal pelestarian kebudayaan merupakan salah satu tugas kita sebagai warga Negara. Oleh karena itu, pengenalan kebudayaan perlu dilakukan kepada anggota GenBI sebagai kaum milenial agar kelestarian kebudayaan tetap terjaga.
Museum La Galigo sendiri didirikan pada tahun 1938 dengan nama Celebes Museum oleh pemerintah Hindia Belanda di Kota Makassar, tepatnya berada dalam kompleks Fort Rotterdam yang merupakan bekas kediaman Gubernur Belanda Admiral C.J Speelman. Adapun beberapa koleksi yang dapat dilihat di Museum La Galigo diantaranya keramik, piring emas, beberapa mata uang, peralatan permainan rakyat, peralatan dapur tradisional, serta peralatan kesenian.
Selain itu, di Museum La Galigo, para peserta kegiatan juga dapat melihat bagaimana rentetan sejarah Sulawesi Selatan yang dimulai sejak zaman paleolitikum dan juga objek-objek benda peninggalan kerajaan-kerajaan lokal serta objek bersejarah seperti senjata yang digunakan pada saat revolusi kemerdekaan. Dalam pelaksanaan GenBI Study Culture, Jamaluddin yang bertugas sebagai pemandu menyampaikan harapannya terhadap masyarakat Sulawesi Selatan terutama pada para pemuda untuk selalu bangga dengan budaya sendiri, salah satunya dengan tetap mempertahankan aksen maupun logat berbicara yang khas pada masing-masing suku khas yang berasal dari Sulawesi Selatan yang juga dapat dianggap sebagai bentuk mempromosikan ataupun memperkenalkan budaya Sulawesi Selatan kepada masyarakat yang berasal dari luar Sulawesi.
Dalam kesannya, Wildan Nurul Huda selaku Ketua Panitia mengatakan bahwa GenBI Study Culture sejatinya merupakan program kerja yang memadupadankan antara belajar dan bersenang-senang dengan substansi pada kesejarahan dan kebudayaan khususnya Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini, merupakan salah satu bentuk manifestasi visi GenBI untuk dapat membawa perubahan dan menjadi inspirasi bagi bangsa dan negara. Sebab, budaya dan sejarah adalah dua bagian integral entitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan” jelasnya.
Terakhir, dengan adanya kegiatan GenBI Study Culture, diharapkan para pengurus dapat menambah pengetahuan mengenai sejarah peradaban di Sulawesi Selatan serta menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya masing-masing yang tentunya dapat menjadi salah satu upaya dalam mempertahankan dan melestarikan budaya Sulawesi Selatan.
Citizen Reporter : Andi Nur Rizqi R. Syam