Beranda Kampus Mahasiswa Unhas Raih Juara Melalui Inovasi Trac-Cycle Pada Kompetisi KTI UMM

Mahasiswa Unhas Raih Juara Melalui Inovasi Trac-Cycle Pada Kompetisi KTI UMM

0

Matakita.co, Makassar- Tiga Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin menciptakan sebuah inovasi di sektor pertanian. Inovasinya yaitu menciptakan traktor menggunakan bahan ramah lingkungan tanpa bahan bakar yang mencemari lingkungan. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Alfian Nursyihab, Muhammad Fadel Haddad Kuddus, dan Julianti Khalik. Inovasi tersebut mengantarkan ketiganya juara pada Kompetisi karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Himpunan Observasi IPTEK Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Menurut Alfian Nursyihab Langkah pertama yang dilakukan untuk mengikuti kompetisi ini adalah mendiskusikan ide inovasi untuk membangun kesamaan pikiran dan kerja sama tim demi melalui tiga tahapan dalam kompetsisi tersebut.

“Kompetisi ini terdiri atas tiga tahap diantaranya pengumpulan abstrak, pengumpulan full paper, dan terakhir adalah presentasi karya. Pada tahap pertama, tim mendiskusikan mengenai ide inovasi dengan bersama-sama berdiskusi di Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin. Walaupun kompetisi ini merupakan ajang perlombaan mereka yang pertama kalinya, mereka dapat mengajukan begitu banyak inovasi sesuai dengan tema yang telah ditujukan. Kemudian dari hasil diskusi itulah mereka bersama-sama memutuskan satu inovasi terbaik yang dapat digunakan untuk dapat lebih dikembangkan pada karya tulis ilmiah mereka nantinya”, jelas Alfian.

Lanjut Alfiah bahwa, ide inovasi ini dilatar belakangi penggunaan bahan bakar solar yang merugikan lingkungan.

“Inovasi yang akan diangkat dilatar belakangi dengan penggunaan bahan bakar solar yang ternyata dapat merugikan lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup. Penggunaan solar yang berlebihan akan menyebabkan kualitas udara menurun sehingga akan terjadi pencemaran udara yang mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Sehingga, tim memutuskan untuk membuat sebuah gagasan dengan menciptakan traktor tanpa penggunaan bahan bakar. Selain itu, tujuan lain yang akan diperoleh dengan gagasan tersebut diharapkan juga para petani dapat mengefisiensikan pekerjaannya dengan menghemat pembelian bahan bakar sehingga memiliki nilai jual tinggi di kalangan petani”, ungkap Alfian.

Ide inovasi mahasiswa unhas ini pun melaju ke tahap se;anjutnya Alfian menyampaikan Pembuatan full paper tentu saja bukanlah tahap yang cukup mudah untuk tim, namun dengan keyakinan hal tersebut dapat kami atasi

“Pembuatan full paper bukanlah hal yang mudah. Begitubanyak hambatan maupun rintangan yang dilalui seperti kurangnya informasi mengenai gagasan yang ingin dibuat dan sulitnya anggota tim untuk dapat memanajemen waktu antara pembuatan karya tulis maupun waktu perkuliahan yang tentu saja sangat penting dan utama. Namun, tentu saja tim tidak menyerah dan terus berusaha agar dapat memaksimalkan karya tulis yang dibuat agar dapat lolos pada tahap terakhir”, jelas Alfian.

Hasil kerja keras mereka kemudian membuahkan hasil. Tahap full paper akhirnya dapat dilewati dengan membawa kabar baik untuk dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Alfian menyampaikan bahwa tahap akhir ini akan dilaksanakan di Malang sehingga mereka kemudian mengajukan bantuan dana ke rektorat dengan harapan bantuan tersebut dapat digunakan untuk biaya transportasi dan biaya hidup di sana.

“Dukungan anggaran tentu kami butuhkan dalam kompetsi ini untuk biaya transportasi dan biaya hidup selama disana untuk tahap akhir kompetisi. Mekanisme pada tahap akhir ini disusun dengan pembentukan stan-stan untuk setiap tim mempresentasikan gagasan dan inovasi yang telah dibuat. Ketiga mahasiswa ini telah menyiapkan prototipe Trac-Cycle agar dapat dijadikan sebagai purwarupa atau pemodelan produk. Setiap juri kemudian datang mendatangi satu per satu stan untuk mendengarkan penjelasan inovasi produk dari setiap tim. Kompetisi tahap akhir ini dilaksanakan secara tiga hari di sebuah vila, dengan hari terakhir merupakan jadwal pengumuman kejuaraan kompetisi karya tulis ilmiah”, ungkap alfian.

Lanjut Alfian bahwa kerja keras dibutuhkan untuk mencapai hasil memuaskan pada suatu kompetisi.

“Kerja keras yang telah dilalui selama pengerjaan karya tulis dengan berawal dari pendiskusian ide hingga tahap presentase akhirnya dapat membawa berita yang sangat memuaskan. Dengan ide yang begitu unik dan bermanfaat pada bidang pertanian, mereka akhirnya dapat berhasil untuk meraih juara tiga pada kompetisi karya tulis ilmiah yang merupakan ajang kompetisi perdana mereka. Untuk dapat memenangkan sebuah kompetisi perlu adanya usaha yang maksimal. Tim perlu memiliki pemikiran yang realistis terhadap suatu masalah agar dapat menghasilkan sebuah ide yang cemerlang. Mempertimbangkan perspektif orang lain juga dapat menciptakan sebuah dampak yang besar jika saran-saran yang diperoleh merupakan hal yang positif dan dapat diterima sebagai bahan pembelajaran untuk anggota tim. Pengamatan terhadap dampak yang akan diperoleh pada masyarakat sekitar juga perlu dijadikan poin penting yang perlu dicatat agar menciptakan sebuah inovasi terbaik”, ungkap Alfian.

Alfian juga menyampaikan dalam kompetisi perlu mempersiapkan mental untuk menghadapi segala tantangan.

“Selain usaha, setiap orang perlu mempersiapkan mental terhadap segala tantangan dan persiapan teknis yang akan dilalui nantinya pada kompetisi yang akan datang. Selalu berpikiran positif juga dapat membantu agar terus yakin terhadap penulisan karya tulis, sehingga dengan adanya kepercayaan diri tentu dapat memudahkan segala urusan yang akan dihadapi. Pemilihan anggota tim, merupakan aspek yang penting pula dalam sebuah kompetisi. Dengan memiliki anggota tim yang baik tentu dapat menghasilkan diskusi yang lancar dan dapat mendukung kita untuk dapat menghasilkan karya tulis terbaik yang menunjang kita untuk memperoleh hasil yang baik pula”, tutup Alfian.

Citizen Report: Aidul Fitri Mustamin

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT