Beranda Lensa Kisah Yadi Rahmat, Santri dengan Segudang Prestasi dan Raih Beasiswa di Luar...

Kisah Yadi Rahmat, Santri dengan Segudang Prestasi dan Raih Beasiswa di Luar Negeri

0

MataKita.co, Makassar – Yadi Rahmat merupakan santri asal As’adiyah Lancirang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, yang sukses menimba ilmu hingga ke negeri dua benua Turkiye. Tak tanggung-tanggung, pria yang karib disapa Rahmat ini berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Turkiye.

Latar belakang pendidikan keluarga Rahmat yang kedua orang tuanya hanya lulusan sekolah dasar (SD) tidak mematahkan semangatnya. Meski lahir dari keluarga yang tidak memiliki previlege dalam dunia pendidikan. Bagi

orang tua Rahmat, pendidikan terutama pendidikan agama sangatlah penting. Atas dasar itulah orang tuanya kemudian memasukkannya ke Pondok Pesantren. Tepatnya di Pondok Pesantren Darus Sa’adah As’adiyah Lancirang, Sidenreng Rappang.

Selama menimbah ilmu di Pesantren, Rahmat merupakan santri yang aktif dan berprestasi. Tak tanggung-tanggung, Rahmat selalu menempati peringkat pertama selama 6 tahun berturut-turut (SMP-SMA), pernah menjabat sebagai ketua OSIS serta aktif mewakili sekolah dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang kerap kali meraih gelar juara.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren, Rahmat kemudian melanjutkan pendidikan di UIN Alauudin Makassar.

Ketika melanjutkan pendidikan S1 jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Rahmat memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Pagi sampai sore waktunya digunakan untuk kegiatan kampus seperti kuliah dan organisasi. Sedangkan dimalam hari digunakan untuk bekerja sebagai guru ngaji dan guru privat di berbagai lembaga bimbingan belajar di Makassar.

Salah satu tantangan Rahmat ketika kuliah S1 di Makassar yaitu dia harus pandai dalam mengatur waktu. Tidak mudah kuliah sambil kerja serta aktif di berbagai organisasi intra maupun ekstra kampus.

Sebut saja Rahmat pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Jami’, Devisi Aspirasi Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin UIN Alauddin serta aktif di 8 lembaga kemahasiswaan lainnya.

Berkat ketekunan, kerja keras dan support dari keluarga akhirnya Rahmat berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,94 dengan masa studi tidak sampai 4 tahun. Tidak hanya itu, Rahmat berhasil menjadi lulusan tercepat jurusan Tafsir Hadis dan menjadi salah satu lulusan terbaik di UIN auddin Makassar pada periode wisuda September 2018.

September 2018.

Beberapa prestasi Rahmat lainnya yaitu berhasil meraih 11 beasiswa dalam dan luar negeri, mengikuti program Student Exchange di Malaysia, Short Course di Groningen University Belanda, serta program International lainnya di USA, Dubai, UK, Malaysia dan Türkiye.

Kebanyakan orang berpikir bahwa untuk mendapatkan beasiswa luar negeri itu sangat sulit dan hanya didapatkan oleh mereka yang punya IQ diatas rata-rata, keluarga berpendidikan serta berasal dari kota dan sekolah/kampus ternama.

Hal ini mencoba dibantah oleh Rahmat yang saat ini menempuh pendidikan Pascasarjananya di

Sakarya University, Turkiye.

Rahmat percaya bahwa semua orang bisa Sekolah dan mendapatkan beasiswa Keluar Negeri. Terdapat ratusan bahkan ribuan beasiswa luar negeri yang siap mewujudkan mimpi kalian. Hanya butuh usaha lebih seperti mencari informasi secara detail serta mempersiapkan dokumen beasiswa sebaik mungkin. Ikhtiar + Doa= Kesuksesan

Berikut Saran dan Masukan dari Rahmat untuk para Pejuang Beasiswa:

Tanamkan ke diri teman- teman bahwa kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak.

Mulai dari sekarang persiapkan dokumennya sebaik mungkin seperti

Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat bahasa (TOEFL/ IELTS), CV, Essay, Surat Rekomendasi dsb.

Ingat, sekali teman-teman terjun sebagai Scholarship Hunters, maka pantang menyerah sebelum jadi penerima beasiswa.

Kalau gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi. Gagal, coba lagi smpai kalian jadi penerima beasiswa karena sejatinya kegagalan itu ketika berhenti berjuang.

Setidaknya, dari kegagalan itu juga kita mendapat banyak ilmu, pengalaman dan pelajaran yang tidak bisa didapatkan dari tempat lain.

Ada perjuangan, maka ada hasil yangg akan didapatkan. Mimpi itu harus besar karena kita punya Allah yg maha punya Allah yg maha besar. Ingat, Allah pasti mengabulkan doa hambanya. Kalau tidak sama persis yang diminta pasti Allah berikan yang jauh lebih baik.

“… Dan boleh jadi kamu tidak mnyenangi sesuatu, padahal itu baik untukmu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tdk baik untukmu. Dan Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al Baqarah[2]: 216)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT