Matakita.co, Bone- Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) memiliki peran yang sangat mendasar dalam menyelengarakan pembangunan dan pemerintahan di tingkat desa. Namun, hal tersebut menemui tantangan Ketika DD dan ADD disalahgunakan atau terjadi tindak pidana korupsi.
Hal ini menjadi perhatian utama Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kab. Bone, Ketua Umum IPM Bone, Muh. Fadhil Nuran menanggapi peningkatan korupsi DD dan ADD pemerintah desa di Kab. Bone.
“Peningkatan korupsi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sangat miris terjadi di kabupaten Bone. Tentunya ini sangat merugikan masyarakat dan Negara, meningkatnya anggaran dana desa dan alokasi dana desa semakin memberikan Peluang kepala desa untuk menyalahgunakan anggaran desa di tinjau dari dari catatan Indonesia coruption watch (ICW).
Fadhil melanjutkan bahwa praktik korupsi terjadi dari tahun 2015-2022.
“Kerugian negara sejak pemerintah mengalokasikan DD dan ADD 2015 konsisten meningkat hingga tahun 2022”, ungkap Fadhil yang juga putra daerah bone ini.
Ketua IPM Bone ini juga menuturkan bahwa kondisi tersebut terjadi karena pemerintah dan masyarakat kurang perhatian dan tidak adanya transparansi.
“Sangat memprihatikan pemerintah dan Masyarakat kurang pengawalan tidak adanya transparansi dan adanya intervensi dalam pelaksanaan kegiatan fisik yang tak sesuai degan perencanaan. Maka dari itu PD IPM Bone menyatakan sikap kepada APDESI yang juga termasuk kolegah Pemerintah daerah untuk betul betul Memperhatikan desa desa yg ada di kabupaten Bone untuk menghindari terjadinya penyala gunaan DD dan ADD”, jelas Fadhil.
Fadhil juga menaggapi dugaan korupsi yang terjadi di 9 Desa Kab. Bone Tahun 2023.
“Ada 9 desa di kabupaten Bone yg diduga terlibat penyalagunaan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2023 yakni, Desa Pattiro Riolo Kec. Sibulue, Desa Opo Kec. Ajangngale, Desa Maattirowalie Kec.Bengo, Desa Gareccimg Kec.Tonra, Desa Pallimae Kec. Cendrana, Desa Matajang Kec. Dua Boccoe, Desa Pattiro Sompe Kec. Sibulue, Desa Polewali Kec. Kajuara, dan Desa Mendengar Pulu Kec. Patimpeng”, ungkap Fadhil.
