MataKita.co, Makassar – Indonesia Australia Partnership on Food Security in Red Meat and Cattle Sector dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan Australia sebagai tanggapan atas tren pasokan global yang menunjukkan peningkatan permintaan daging dalam negeri di Indonesia, penurunan produksi dalam negeri, berkurangnya ketersediaan impor, dan harga yang tinggi dari Negara pengekspor.
Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Haasanuddin sebagai lembaga terkemuka untuk Ilmu dan Industri Peternakan di Indonesia terpilih sebagai fasilitator pelatihan pengelolaan usaha peternakan sapi komersial skala kecil di Indonesia yang diadakan di Hotel Santika Kota Makassar, 25-29 Juli 2023.
Dalam laporan Project Leader Dr. Panjono menyampaikan bahwa peserta adalah peternak yang mengharapkan hasil dari ternak usahanya agar usaha dapat memperkuat pengetahuan dan keterampilan. Pelatihan diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari peternak komersil skala kecil dengan kepemilikan jumlah sapi 10-100 ekor. Komposisi peserta terdiri dari 20 orang laki-laki dan 10 orang perempuan yang berasal dari wilayah yaitu Sulawesi dan Kalimantan. Peserta yang lolos mengikuti pelatihan ini berasarl dari 7 propinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kaalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Project Leader juga menambahakan bahwa program pelatihan akan dilakukan menggunakan metode pembelajaran interaktif termasuk diskusi kelompok kecil, praktikum, studi kasus, tugas infdividu dengan menggunakan perangkat pendekatan pembelajaran partisipatif seperti penggunaan buku pegangan/buku kerja, tugas harian, dan pemaparan tugas akhir.
Sambutan Dekan Fakultas Peternakan Unhas Dr. Syahdar Baba mengawali dengan kata Insight karena melalui program pelatihan pengelolaan usaha peternakan sapi potong komersil skala kecil kerjasama Indonesai – Australia Red Mead And Cattle Partnership (RMCP) Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Dan Universitas Hasanuddin karena bisa ketemu dengan para peternak muda dari berbagai daerah di Sulawesi dan Kalimantan dengan harapan akan lahir sebagai Champion di daerahnya masing-masing.
Syahdar menambahkan pola peternakan pada peternakan skala kecil harus dilakukan dengan pendekatan karakteristik, budaya dan lingkungan serta mengharapkan terobosan baru dari hasil pelatihan ini.
Sambutan Consul General dari Australian Consulate Generale in Makassar Mr. Todd Dias menyampaikan rasa bangganya kegiatan pelatihan ini dapat di lakukan di kawasan Indonesia timur terkhusus untuk pulau Sulawesi dan Kalimantan agar peserta pelatihan RMCP yang bekerjasama dengan kampus terkemuka di Indonesia.
Mr. Todd juga sebagai Consulate General of Australian Consulate General in Makassar menambahkan bahwa peserta Skill Developmnat Program (SDP) yang diadakan oleh ASG RMCP sejak tahun 2013 telah diikuti lebih dari 1300 orang alumni dan berharap pelatihan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Diakhir sambutan Mr. Todd menutupnya dalam bahasa Makassar “Salamakki tapada salama”
Panitia yang terlibat dalam pelatihan pengelolaan peternakan sapi komersial skala kecil kerjasama anatara Indonesia-Australia (RMCP), Unhas, Ugm adalah Maria Veronica Giuseppina sebagai Program Officer Advisory and Support Group (RMCP), Dr. Muhammad Ihsan A. Dagong, S.Pt., M.Si, Ilham syarif, S.Pt., M.Si dan Indrawirawan S.Pt., M.Sc (Unhas), Ir. Panjono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM ASEAN Eng. Dr. Aji Praba Baskara, S.Pt., IPP. Hamdani Maulana S.Pt., M.Sc. Rifal Maulana, S.Pt. Kristiawan Febrianto, S.Pt. Amelia Syahidna, S.Pt. Ghaniya Rahmah, S.Pt. Galih Trie Fadhilah, S.Pt dan Muhammad Latip Bayu S., S.P.t (UGM)
