Oleh: Auralya Marsha Prameswari*
Matakita.co, Makassar- Pemilihan umum (Pemilu) merupakan tonggak penting dalam proses demokrasi Indonesia. Setiap warga negara diberika hak dan kewajiban untuk dipilih mau pun memilih dalam Penyelenggaraan Pemilu. Tak terkecuali bagi pemilih Pemula, bagi pemilih pemula, terlibat dalam proses ini bisa menjadi langkah awal yang menentukan arah negara. Pemilu 2024 di Indonesia menghadirkan beberapa dinamika menarik, termasuk konsep Presidential Threshold, Demokrasi Kooperatif, ideologi, dan kaderisasi partai politik, yang semuanya berperan dalam memperkaya pengalaman pemilih pemula.
Presidential Threshold adalah persyaratan jumlah suara tertentu yang harus diperoleh oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden agar dapat mengikuti putaran pemungutan suara utama. Konsep ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon pemimpin negara memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat. Bagi pemilih pemula, ini mengajarkan pentingnya peran mereka dalam membentuk arah politik negara. Pengaturan mengenai Presidential Threshold diatur dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Demokrasi Kooperatif menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan politik. Pemilih pemula diajak untuk memahami bahwa partisipasi aktif mereka bukan hanya selama pemilihan, tetapi juga dalam proses merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Ideologi menjadi landasan setiap partai politik. Dalam Pemilu 2024, pemilih pemula diajak untuk memahami perbedaan ideologi yang mendasari masing-masing calon dan partai. Ini membantu mereka lebih kritis dalam memilih calon yang paling sesuai dengan pandangan dan aspirasi pribadi, serta sejalan dengan visi bangsa.
Kaderisasi partai politik berfokus pada pembentukan dan pelatihan calon pemimpin masa depan. Pemilih pemula perlu mengenali peran penting para kader ini dalam membentuk kebijakan dan menggerakkan dinamika politik. Dengan memahami latar belakang dan kompetensi kader, pemilih pemula dapat merasa lebih yakin dalam memilih pasangan calon. Perihal yang harus diperhatikan dan terlebihnya, dipahami oleh pemilih pemula ialah bagaimana andil partai politk dalam mengusungkan calonnya, hal terkecil seperti Nomor urut telah diatur dalam Undang-undang sebagai referensi utama. Mengutip dari Perpu Nomor 1 Tahun 2022, khususnya Pasal 179 Ayat 3 yang berbunyi “Partai politik yang telah memenuhi ketentuan ambang batas perolehan suara secara nasional untuk Pemilu anggota DPR pada tahun 2019 dan telah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu dapat menggunakan nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu yang sama pada Pemilu tahun 2019 atau mengikuti penetapan nomor urut Partai Politik Peserta Pemilu yang dilakukan secara undi dalam sidang pleno KPU yang terbuka dengan dihadiri wakil Partai Politik Peserta Pemilu.”.
Dalam artian, penting untuk Masyarakat umum, terlebih Pemilih Pemula untuk mengenal peran mereka dalam Pemilu 2024 bukan hanya memberikan suara, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan yang lebih besar. Hal yang dapat dilakukan melalui pengenalan referensi utama, eksposur media yang terpercai juga edukasi melalui platform tanpa bias serta mengukuti perkembangan pemilu Indonesia, mengingat perhelatan Pemilu 2024 yang tidak lama akan menyambut para Pemili Pemula dalam ikut berkontribusi secara aktif.
Dalam merangkai pilihan mereka, pemilih pemula dihadapkan pada tugas yang memerlukan pemahaman yang mendalam, refleksi, dan pertimbangan matang. Dengan demikian, Pemilu 2024 bukan hanya tentang menandai suara pada kertas, tetapi tentang memberikan suara yang tercermin dari pemahaman mendalam akan dinamika politik dan potensi perubahan yang diusung oleh calon pasangan pilihan mereka. Dengan memahami konsep-konsep seperti Presidential Threshold, Demokrasi Kooperatif, ideologi, dan Kaderisasi partai politik, mereka dapat berpartisipasi secara lebih sadar dan efektif dalam proses demokrasi.
Dalam kesimpulan, melalui pemahaman tentang Presidential Threshold, Demokrasi Kooperatif, ideologi, dan kaderisasi partai politik, pemilih pemula dapat mengembangkan antusiasme yang kuat terhadap Pemilu 2024. Langkah ini akan membantu mereka mengambil peran yang lebih aktif dan bermakna dalam menentukan masa depan Indonesia melalui suara mereka dalam proses demokrasi yang berharga.
)*Penulis adalah Peserta KKN Tematik Unhas Kejati Sulsel Gelombang 110.