
MataKita.co, Makassar – Bidang Kemahasiswaan Institut Teknologi dan Bisnis Maritim (ITBM) Balik Diwa Makassar menyelenggarakan acara Peluncuran dan Bedah Buku “Juragan dan Nelayan: Fenomena Sosial dan Budaya Maritim” karya Mahasiswa Semester 2 Angkatan 2o23. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu kemarin (17/7/2024) di Ruang Koral Lt.3, ITBM Balik Diwa Makassar.
Acara Peluncuran dan Bedah Buku dibuka Dr. Ikramullah Akmal, S.Sos., M.Si., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan ITBM Balik Diwa Makassar, didampingi oleh dua panelis, yaitu Rizal Pauzi (Founder Kampus Gagasan) dan Ishak R. Boufakar (Mahasiswa S2 Kajian Budaya UNHAS). Serta perwakilan para penulis: Sulastri Dwi Febrianti, Arham Effendi, Faturrahman Attahrir, dan Aidil Saputra Pratama Syarif. Acara dipandu oleh Yulianah Putri.
Dalam sambutannya, Ikramullah Akmal mengapresiasi hasil karya mahasiswa. “Pertama, sebagai Civitas Akademik, saya patut mengacungkan jempol kepada adik-adik semua, karena baru satu tahun duduk di bangku kampus, tapi sudah menghasil buku,” lanjutnya, “Kedua, sebagai dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Budaya Maritim, di mana tugas akhir berupa penerbitan buku ini, saya cukup senang,” akuinya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan ITBM Balik Diwa Makassar dan sekaligus dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Budaya Maritim ini juga menyemangati mahasiswanya untuk terus berkarya. “Menulislah! Semangat ini terus kita rawat. Itu tugas intektual kita,” tegasnya.
Pada sesi pertama, Sulastri Dwi Febrianti, Arham Effendi, Faturrahman Attahrir, dan Aidil Saputra Pratama Syarif. Acara dipandu oleh Yulianah Putri menguraikan proses penulisan buku ini, dan secara bergeliran para penulis menarasikan enam belas isu penting yang menjadi dasar pokok isi buku, yakni kondisi potret ekonomi, sosial-budaya, dan ekologis masyarakat pesisir hari ini.
Selanjutnya, Ishak R. Boufakar berfokus pada dampak perubahan iklim terhadap masyarakat pesisir. Diskusi diperlebar pada isu-isu perempuan nelayan yang kerab absen di dalam kebijakan-kebijakan pemerintah dan masih diposisikan sebagai warga ‘kelas dua’ dalam kebudayaan yang terlalu ‘laki-laki’. Boufakar menutup diskusinya dengan menegaskan dua hal: “Pertama, jangan percaya sumber daya alam kita masih melimpah seperti dahulu, dan kedua, manusia bukan pusat alam semseta,” pungkasnya.
Sebagai pembicara terakhir, Rizal Pauzi mengapresiasi karya ini. Apa lagi ini mahasiswa semester 3, maka potensi ini bisa dikembangkan lebih optimal. bisa mengikuti lomba karya tulis ilmiah dan berbagai lomba lainnya. juga bisa menulis jurnal dan artikel, serta memudahkan penulisan tugas akhir nantinya.
Rizal yang juga dosen Fisip Unhas ini, memberikan perspektif bagaimana suatu pembangunan maritim. sebagai contoh, memproblemkan program Tol Laut oleh pemerintah pusat yang sudah menelan biaya besar, namun hasilnya tidak efektif karena perhitungannya tidak cermat dan tidak didahului kajian yang kompleks. Kita harus memandang masalah maritim secara kompleks, bukan hanya aspek masyarakat pesisir saja.
Dalam menutup pembicaranya, penulis buku Predator Demonstran ini memberi “kesan dan pesan” atas narasi dalam buku tersebut.
Diskusi hidup dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, memberikan kehangatan suasana akademik pada acara ini. Yulianah Putri menyimpulkan seluruh sesi dengan menekankan pentingnya kajian mendalam terhadap problem maritim yang terus berkembang, dan Putri mengajak semua peserta untuk membaca buku ini hingga selesai. Suatu karya dari Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Ilmu Kelautan, Budidaya Perairan, Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, dan Hukum Bisnis Angkatan 2o23 ITBM Balik Diwa Makassar .