Beranda Kampus Dosen UMGO Jadi Pembicara Simposium dan WorkshopPerubahan Iklim di Universitas Padjajaran

Dosen UMGO Jadi Pembicara Simposium dan WorkshopPerubahan Iklim di Universitas Padjajaran

1

MataKita.co, Gorontalo – Salah satu dosen Program Studi Akuakultur sekaligus Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), memperoleh kesempatan berharga dengan menjadi pembicara pada Seminar, Simposium dan Workshop Perubahan Iklim Partisipasi Aktif Multi-Pihak dalam Pencapaian Enhanced Nationally Determined Contributions yang dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Universitas Padjajaran IPB University, yang diselenggarakan pada 22 – 25 Juli 2024.

Kegiatan ini berlangsung di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Dan menghadirkan keynote speaker yang luar biasa diantaranya, Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, sebagai Wakil Rektor 1, Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Rujito Agus Suwignyo, Wakil Rektor 1, Universitas Sriwijaya, Indri Afriani Yasin, S.Pi, M.Agr, PhD, Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Dr. Jusmy Putuhena,S.Hut,M.Si., Ketua Pusat Studi BEncana dan Perubahan Iklim Universitas Pattimura dan Mr. Sun Ruoshui, Tsinghua University, China. Untuk peserta seminar terdiri dari akademisi, masyarakat umum, pemerintah daerah, sektor swasta

dan media massa.

Dalam paparannya mengenai “Peran Akademisi dalam Perubahan Iklim”, Dr. Indri Afriani Yasin,  menyatakan perubahan iklim merupakan isu utama yang dihadapi oleh masyarakat global. Dan Universitas di seluruh dunia yang merupakan tempat berkumpulnya pengetahuan dan riset, pendidikan untuk generasi masa depan, pengembangan teknologi dan informasi semakin menyadari tanggung jawab mereka untuk mempersiapkan mahasiswa dan masyarakat agar dapat berkontribusi aktif terhadap mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

“UMGO menyadari bahwa kontribusi terhadap perubahan iklim tidak dapat dilakukan sendirian. Perlu konsolidasi, kolaborasi dan aksi multipihak yang tujuannya untuk mengurangi resiko, meningkatkan kapasitas, memperkuat ketahanan, penguatan kapasitas lokal, meningkatkan literasi iklim,  penerapan teknologi adaptif,” Tandasnya.

Lanjutnya, kolaborasi tersebut antara UMGO, Pemerintah, NGO, masyarakat dan media manifestasikan Tridharma perguruan tinggi, melalui : Penelitian interdisipliner terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta topik-topik terkait SDG`s, inovasi teknologi ramah lingkungan, Pengabdian masyarakat, melalui program KKD, yg dikerjasamakan dengan berbagai pihak : pelatihan mitigasi perubahan iklim, bencana, penanganan sampah, penanaman mangrove, pengembangan eduecotourism

menumbuhan dan memperkuat kesadaran lingkungan bagi mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan UMGO dan kebijakan terkait pengurangan penggunaan kertas dan plastik.

“Dengan komitmen, kerjasama dan kolaborasi multipihak dan dengan rencana serta aksi yang tepat, kita dapat membangun ketahanan yang lebih kuat terhadap dampak perubahan Iklim,” Tuturnya.

Adapun beberapa tujuan dari kegiatan tersebut diantaranya :

– Meningkatkan pemahaman dan komitmen semua pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat, tentang dampak perubahan iklim di tingkat lokal, sub nasional dan nasional komitmen yang diambil dalam Perjanjian Paris.

– Memperoleh acuan dan rencana aksi para pihak dan bersama antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mencapai ENDCs yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

– Meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan, termasuk lembaga pendidikan tinggi, dalam hal penelitian, perencanaan, pengembangan, dan implementasi kebijakan yang berhubungan dengan perubahan iklim.

– Memfasilitasi kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mengembangkan solusi berkelanjutan. Ini dapat melibatkan pertukaran pengetahuan, teknologi, dan sumber daya.

– Mendorong peran non-parties stakeholder, pengarusutamaan gender dan generasi muda.

– Mendorong inovasi dan penelitian sektor lahan dan non-lahan dalam perubahan iklim.

Luaran Seminar, Simposium dan Workshop

memperoleh informasi terkini kemajuan hasil penelitian dan penerapannya terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dituangkan dalam makalah, laporan, publikasi Memperoleh pakar dan pegiat terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

“Kemudian memperolah jejaring kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, private sektor dan masyarakat dalam mengembangkan solusi berkelanjutan. Ini dapat melibatkan pertukaran pengetahuan, teknologi, dan sumber daya,” Tutup Indri.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT

1 KOMENTAR

Comments are closed.