Beranda Mimbar Ide Apa Yang Terjadi Jika Indonesia Terlibat Dalam Perang Dunia Ke-III?

Apa Yang Terjadi Jika Indonesia Terlibat Dalam Perang Dunia Ke-III?

0
ilustrasi perang

Oleh : Andi Muhammad Faruq A. Punagi 

(Pusjar SKMP LAN RI)

Di tengah ketegangan global yang saat ini gencar terjadi baik dari sektor militer, ekonomi, perdagangan dan sektor lainnya seperti apa yang terjadi pada ketegangan militer antar Israel dan Palestina yang melibatkan Amerika dan Iran beserta negara-negara berkekuatan besar dunia lainnya serta terjadinya ketegangan antar Rusia dan Ukraina, digadang-gadang dapat menjadi pemicu terjadinya Perang Dunia ke III. Lantas apakah yang terjadi apabila Indonesia turut ikut berperang dalam situasi ini? 

Jika skenario terburuk ini benar-benar terjadi dan Indonesia memutuskan untuk terlibat langsung dalam konflik global tersebut, maka dampaknya akan sangat luas dan kompleks, baik dari sisi militer, ekonomi, politik, maupun sosial. 

Secara militer, Indonesia menghadapi tantangan besar. Meskipun memiliki jumlah personel TNI yang cukup besar dan kekuatan pertahanan yang terus berkembang dan saat ini menurut laman GlobalFirepower yang dikutip dari www.kompas.com berada pada posisi ke-13 sebagai militer terkuat di dunia, Keterlibatan dalam perang besar dapat memaksa Indonesia untuk mengalokasikan anggaran besar untuk militer dan tentu saja akan mengorbankan anggaran pendidikan, kesehatan, dan pembangunan lainnya. Selain itu, ancaman terhadap wilayah kedaulatan baik dari udara, laut, maupun siber dapat meningkat secara drastis. 

Dari sisi ekonomi, dampaknya bisa sangat destruktif. Perang global akan mengganggu rantai pasok internasional, merusak perdagangan, dan membuat nilai tukar serta harga bahan pokok bergejolak. Investasi asing akan menurun, pasar modal terguncang, dan lapangan kerja terancam. Sementara itu, beban negara untuk mengimpor peralatan militer dan membiayai pengungsian masyarakat akan meningkat tajam. 

Politik dalam negeri juga berpotensi tidak stabil. Keterlibatan Indonesia dalam konflik global dapat menimbulkan perpecahan pandangan di antara elit politik maupun masyarakat luas. Sentimen anti-perang bisa menguat, dan ruang kebebasan sipil bisa menyempit jika pemerintah memberlakukan keadaan darurat. Belum lagi, isu radikalisme dan infiltrasi ideologi asing bisa mengancam kesatuan nasional. 

Kerusakan dan kehancuran berbagai aset dan situs penting negara juga akan menjadi incaran dan terancam akan serangan dari negara-negara pihak yang berlawanan dengan Indonesia. Selain itu, secara langsung maupun tidak langsung, Masyarakat Indonesia akan merasakan kecemasan dan ketakutan terutama jika terjadi ancaman serangan militer atau serangan siber terhadap infrastruktur penting. Banyak keluarga akan kehilangan anggota keluarganya baik yang menjadi bagian dari pasukan militer atau terkena dampak langsung dari konflik yang terjadi. 

Namun, jika Indonesia memilih untuk tetap netral dan menjadi kekuatan penengah seperti dalam Konferensi Asia Afrika 1955, maka perannya dalam menjaga perdamaian dunia bisa lebih besar dan konstruktif. Diplomasi aktif, bantuan kemanusiaan, dan dukungan terhadap penyelesaian konflik melalui jalur damai bisa menjadi kontribusi nyata Indonesia terhadap dunia tanpa mengorbankan keamanan dan masa depan rakyatnya. 

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT