Oleh : Nur Amaliyah Arqam
(Mahasiswa FISIP Universitas Terbuka)
Dengan berita mengenai ijazah dari mantan presiden Indonesia pak Joko Widodo yang masih dibahas sampai sekarang saat ini. Pada berita yang baru ini soal warna ijazah Jokowi palsu yang mengarah ke warna partai politik, isu nya partai biru yang berhubungan dengan partai Demokrat. Dari topik yang ramai dibicarakan oleh banyak masyarakat, tanggapan dari pak Jokowi mengaku tidak pernah membicarakan soal warna. Beliau mengaku pernah mengungkapkan dugaannya bahwa ada orang besar dari semua ini, namun hal itu bukan berarti beliau tidak mengetahui orang besar dibalik isu ijazah palsu ini.
Berkaitan dengan tudingan ijazah palsu pak Jokowi, ia juga mengatakan, tidak ada hubungan atau sangkut paut nya kepada partai politik lainnya. Menurut pak Jokowi mengenai isu ini yang menyerangnya dan keluarga nya, memang ada yang ingin menurunkan reputasi politiknya. “Artinya memang ada orang besar, ada yang me back up semua ini” ucap pak Jokowi. Karena isu dari ijazah pak Jokowi ini berkaitan dengan partai Demokrat, tapi pak Jokowi yakin bahwa pak Susilo Bambang Yudhyono (SBY) tidak akan terpengaruh karena sosok SBY ialah negarawan.
Yang saya pertanyakan dari semua topik mengenai ijazah dari pak Jokowi palsu atau asli, mau itu tudingan atau pun isu, inti nya dari berita ini “mengapa kita harus memusingkan diri dan kenapa ingin di ungkit kembali hanya untuk mengetahui apakah ijazah dari beliau itu palsu atau asli”. Karena lagi pula beliau telah menjadi Presiden, beliau telah memimpin negara kita & bahkan sekarang beliau telah pensiun, jadi untuk apa kita ingin tau pak Jokowi lulusan mana ataupun detail dari ijazah nya.
Apa tujuannya untuk mengetahui ijazah dari pak Jokowi mau palsu, mau itu asli, mau itu berkaitan dengan partai politik, semuanya tidak ada untungnya.
Daripada hanya berdebat mengenai ijazah dari mantan Presiden kita, lebih baik sekarang kita sebagai masyarakat Indonesia, kita berfikir untuk negara Indonesia kedepannya semoga kinerja nya bisa menjadi lebih baik lagi dan tidak ada lagi pengangguran di negara kita. Dan perekonomian meningkat, karena peningkatan ekonomi indonesia yang agak menurun. Harga kebutuhan semua naik, sehingga banyak rakyat Indonesia yang megeluh. Lebih baik kita membahas masalah itu ketimbang ijazah dari pak Jokowi.







































