Beranda Mimbar Ide Perburuan Ke Antartika Berbuah Amnesti Dan Abolisi, eh Wamenaker Ikut Terjerat OTT

Perburuan Ke Antartika Berbuah Amnesti Dan Abolisi, eh Wamenaker Ikut Terjerat OTT

0
Andi Hendra Dimansa

Oleh : Andi Hendra Dimansa

(Peneliti Profetik Institute)

Rezim omon-omon membuat kita harus kembali mengheningkan cipta atas anugerah dan belas kasih-nya kepada dua koruptor. Apakah spesialnya dua koruptor itu? Lupakah atas niat dan cita-cita yang hendak memburu koruptor, namun toh kejadiannya malah berlainan dari pidato-pidato yang disampaikan selama ini.

Amnesti dan abolisi memang menjadi hak presiden, namun memberikannya kepada koruptor terkesan janggal. Seolah dunia peradilan kita sudah sedemikian bobrok, menghukum seseorang tanpa bukti. Kalau pun ada yang dinilai tidak sesuai dengan hukum, maka silahkan di uji melalui mekanisme peradilan.

Kenapa presiden terkesan lemah dan mudah mengampuni koruptor? Negara ini tengah terseok-seok dengan berbagai persoalan korupsi yang dilakukan dari semua level. Dunia peradilan berjuang menegakkan hukum, namun memberikan pengampunan membuat usaha itu terkesan “sudah jatuh tertimpa tangga.”

Visi besar presiden lewat asta cita akan tinggal kenangan apabila korupsi semakin menggurita. Apalagi koruptor yang selama ini menjadi pejabat sudah memperoleh berbagai kenyamanan dan fasilitas. Tapi, toh jiwa rakus tetap tak terkendali. Mendiang Salim Said pernah melontarkan bahwa koruptor itu disumpah dengan kitab suci, namun mereka tidak takut.

Langkah mengampuni koruptor berbanding terbalik dengan keinginan awal rezim omon-omon. Koruptor seharusnya di hukum, bukan diampuni. Cek-lah negara-negara maju, hukuman berat diberikan kepada koruptor. Kalau citra buruk ini, masih terpelihara maka investor sekalipun enggan melirik Indonesia sebagai negara tujuan.

Hukum harus membersihkan berbagai benalu dan penghalang kemajuan. Bagaimana kita mau maju penghalang dibiarkan meraja lelah? Lalu, rezim omon-omon menilai naif apabila ada yang kritis. Misalnya, Indonesia cemas dan kabur aja dulu. Jangan ditanggapi seperti angin lalu, mengingat hal-hal berat di bidang ekonomi masih nyata di akar rumput.

Apalagi saat ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Immanuel Ebenezer telah di OTT KPK. Apakah ini buah dari proses hukuman kepada koruptor yang lemah dan mudah diampuni? Semoga rezim omon-omon berbenah, masih ada durasi yang bisa menyelamatkan wajah rezim. Tapi, apakah mengampuni koruptor masih akan berlanjut? Salam dari warga

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT