MataKita.co, Pangkep – Praktik kekerasan akhir-akhir ini semakin sering terjadi di tengah masyarakat. Lebih mengkhawatirkan lagi karena sudah merebak hingga lingkungan pendidikan. Dunia pendidikan yang semestinya jauh dari praktik semacam itu. Seyogyanya pendidikan justru menjadi contoh ruang aman di masyarakat.
Provinsi Sulawesi Selatan ternyata daerah tertinggi setelah pulau Jawa. Hal ini menjadi sala-satu faktor pendorong tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) yang diketuai Dr. Najamuddin, M. Hum. gelar intervensi pencegahan kekerasan di sekolah tahun ini.
Intervensi sosial yang didorong oleh Tim PKM yang dipimpin ketua prodi S2 Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar ini adalah terbentuknya satgas atau TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan)
Pembentukan TPPK adalah sebuah keharusan saat ini, hal tersebut melihat maraknya fenomena kekerasan di lingkungan pendidikan. Selain itu, ini adalah anjuran Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023. Tutur Dr. Andi Octamaya Tenriawaru,M.Pd.(Anggota Tim). Anggota lain juga turut hadir yakni Dr. Alimin Alwi, M.Pd. dan Sopian Tamrin, M.Pd.
Proses dan pelaksanaan kegiatan berlangsung hari ini, selasa 04 September 2025 di SMA Negeri 3 Pangkep. Puluhan guru hadir pada kegiatan ini dan terlibat secara antusias. Kegiatan dibuka oleh ketua rombongan pengabdian yakni Prof. Dr. Syamsu A. Kamaruddin, M.Si. Sekadar keterangan bahwa di lokasi PKM ini terdapat empat Tim yang turun secara bersamaan.
Ibu Yuli dan Pak Ahmad selaku guru sekaligus peserta mengaku materi yang diterimanya sangat menarik dan penting sebagai pemahaman bagi guru saat ini.
Antusiasme peserta tergambar pada proses diskusi, di mana begitu banyak guru yang bertanya dan sharing pengalaman terkait masalah kekerasan. Sala-satu peserta bernama Rajab berbagi pandangan dan pengalaman bahwa begitu berat tantangan menjadi guru saat ini. Makna kekerasan yang semakin luas kini bisa menjadi boomerang bagi guru jika tidak dipahami dengan baik.
Harapannya dengan adanya TPPK maka upaya pencegahan dan edukasi di lingkungan sekolah bisa digalakkan secara massif dan berkelanjutan. Kegiatan diakhiri dengan seremonial foto bersama di masing-masing kelompok.
