Matakita.co, Pangkep – Momentum Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap 8 September kembali menjadi pengingat pentingnya literasi bagi masyarakat. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pangkep, Sakinah Fitrianti, menekankan perlunya peningkatan verifikasi informasi di tengah derasnya arus digital.
Menurutnya, literasi digital bukan hanya soal kecakapan memanfaatkan teknologi, melainkan juga kemampuan memilih dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber daring.
“Literasi digital, bukan hanya terkait kecakapan memanfaatkan teknologi, namun juga kemampuan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber digital,” ujar Sakinah, yang juga jurnalis Harian Fajar, Minggu (8/9).
Ia menambahkan, literasi digital juga menyangkut etika dan keamanan digital, serta kemampuan membangun perilaku positif saat berinteraksi di ruang maya.
“Dengan literasi digital yang cakap, masyarakat dapat berkomunikasi lebih efektif, memperluas jejaring kolaborasi, sekaligus menjadi konsumen informasi yang kritis. Hal ini penting untuk mengurangi penyebaran hoaks dan disinformasi,” tegasnya.
Selain itu, Sakinah mengingatkan bahwa tanggung jawab memperkuat literasi bukan hanya milik profesi tertentu, melainkan kewajiban setiap individu.
“Setiap orang harus membekali diri agar tidak menjadi korban informasi palsu dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Sebagai organisasi wartawan tertua di Indonesia, PWI berkomitmen mendukung peningkatan literasi digital di daerah, termasuk di Pangkep. Sakinah merinci empat tujuan utama penguatan literasi digital:
- Mengelola informasi yang akurat, valid, dan terpercaya.
- Mendorong komunikasi efektif untuk mencegah disinformasi.
- Menciptakan konten edukatif, bukan provokatif.
- Mengantisipasi dampak negatif penggunaan teknologi digital yang tidak bertanggung jawab.
Dengan semangat Hari Literasi Internasional, PWI Pangkep berharap masyarakat semakin kritis, cerdas, dan bijak dalam mengonsumsi maupun menyebarkan informasi.
