Matakita.co (Jakarta) – Kabupaten Gorontalo, menjadi salah satu kabupaten percontohan yang berhasil menurunkan angka stunting cukup signifikan. Saat ini Kabupaten Gorontalo sedang menjadi pilot project dari Kementerian Kesehatan terkait pencegahan stunting secara Nasional.
Inovasi-inovasi atau cara-cara Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui dinas kesehatan terintegrasi dengan OPD Terkait dalam mengatasi stunting menjadi rujukan nasional
Kemenkes pada tahun kemarin sudah mengambil data statistik untuk dipelajari karena sangat tertarik dengan inovasi-inovasi pemkab Gorontalo dalam mengatasi stunting.
Beberapa program inovasi strategis yang diadopsi, diantaranya wisuda balita, arisan donor darah,( Si Dora), saung germas, syiar germas yang dilakukan di masjid- masjid, pekan sayang ibu dan anak (PSIA) , Pemberian makanan tambahan ( PMT) bagi balita dan ibu hamil yang dimotori Tim penggerak PKK, gema penting.
Dengan Prestasi ini pun, kemenkes sudah mengharuskan Kabupaten/Kota di Indonesia mengikuti program yang sudah berjalan di Kabupaten Gorontalo.
Adanya terobosan baru, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo kerap diminta menjadi narasumber di Bapenas, di Kementerian, dan di beberapa instansi lain terkait penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo. Berlangsung Dini hari, Selasa ( 30/04), kembali, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo diundang oleh Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, sebagai narasumber pada Destiminasi Produk Pengetahuan Advokasi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah dengan tema arah kebijakan dan stategis penanganan stunting di Kabupaten Gorontalo.
Selain Bupati Nelson, narasumber lainnya; Bupati Pasaman Barat, Sekda Lombok Utara, perwakilan Wali Kota Surabaya, Wali Kota Bandung, Trenggalek dan Banyumas. Kegiatan berlangsung di JS Luwansa hotel conference center Jakarta Pusat.
Penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo memang sangat signifikan. Pada tahun 2013, angka stunting di Kabupaten Gorontalo masih berada di angka 40 persen, Ketika inovasi yaitu pada tahun 2015 angka tersebut turun menjadi 37 persen. Selanjutnya, kata Bupati Nelson, tahun 2016 menjadi 32 persen, serta tahun 2017 berada di angka 24 persen.
“Sangat drastis karena pada tahun 2018 justru turun lagi hingga mencapai angka 5 persen”. Tutur Bupati.
Nelson mengatakan, apa yang dicapai Kabupaten Gorontalo memang sangat signifikan. Bahkan katanya, bukan hanya angka stunting yang menurun drastis, kemiskinan pun berbarengan turun dalam tiga tahun terkakhir.
” Strategi Penurunan Stunting, sejak tahun 2014 S.D Tahun 2018, diantaranya Tim G-Gas, PSIA, Wisuda Balita, Saung Germas, Syiar Germas, Si Dora, Gema Penting, Pokja Stunting serta diperkuat oleh Dukungan Regulasi dan Dukungan Anggaran, ” Tandas Nelson.