Matakita.co (Politik) Kabupaten Gorontalo – Robin Bilondatu membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa mempunyai hubungan keluarga dengan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gorontalo.
Kepada Matakita.co Robin menjelaskan, bahwa istrinya memiliki darah Manado, sehingga bukan keponakan salah satu pasangan calon yang mengikuti perhelatan Pemilukada seperti yang dihebohkan saat ini.
“Terkait pemberitaan yang saya pikir tidak berimbang saya perlu luruskan, Jadi tidak benar istri saya punya hubungan Family dengan salah satu paslon. Istri saya itu berdarah Menado tidak ada kaitannya dengan isu ponakan salah satu paslon.” Kata Robin.
Robin juga mengungkapkan, Dirinya bukanlah bagian dari tim pemenangan salah satu calon tersebut. Dirinya hanya fokus pada pengawasan pelaksanaan Pemilukada yang bersih, jujur dan bermartabat.
“Kemudian terkait dengan afiliasi, saya merasa sudah bukan lagi team pemenang salah satu paslon walaupun disaat Deklarasi itu saya sempat menyatakan sikap. Namun, di perjalanan politik teman teman aktivis mengajak saya untuk fokus dan netral saja serta membantu pihak Bawaslu, Panwas, dan Gakumdu untuk melakukan pengawasan dengan harapan akan lahir pemimpin yang benar benar bersih jujur dan bermartabat.” Jelas Robin.
Tidak hanya itu, terkait dengan kondisi rumah yang digembok sebagaimana diributkan, Robin mengatakan saat itu dirinya bersama keluarga sedang berada di Limboto. Sehingga isu yang mengatakan dirinya menghilang pun diklarifikasi dengan kedatangannya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo keesokan harinya.
“Terkait pemberitaan rumah di gembok itu juga saya luruskan bahwa saya saat itu belum berada di tempat, (Karena,red) keluarga juga berada di Limboto sehingganya rumah saya dalam keadaan kosong. Terbukti undangan KPU ke dua belum sampai ke tangan saya, saya sudah brangkat sendiri menuju ke KPU jam 10 dan di mintai klarifikasi tepat jam 13 wita.” Ungkap Robin.
Dirinya membenarkan, tambahan data untuk melengkapi laporannya ditelusuri lewat jejak digital atas pemberitaan media massa. Kata Robin, Jejak digital tidak bisa berbohong terkait pemberitaan mengenai poin-poin dalam laporannya itu.
“Kemudian terkait data, sebagian saya dapat di pencarian google. Memang benar Keterangan saya saat ditanya media saat itu, bahwa kasus hand sanitizer saat itu saya tidak punya data, maka saya melakukan pencarian di Goggle untuk media online yang pernah memberitakan lounching hand sanitizer. Dan Alhamdulillah saya menemukan, yang kemudian saya lampirkan dalam laporan.” Tambah Robin.
Diakhir penjelasannya Robin menuturkan bahwa sebagai rakyat tentu dirinya mempunyai ruang untuk melaporkan apabila terjadi pelanggaran pemilu. Bahkan, Robin siap jika ada pihak yang mempersalahkan laporannya tersebut.
“Saya sebagai rakyat yang di beri ruang oleh undang undang untuk melaporkan jika ada pelanggaran pemilu dan tentunya saya punya hak menggunakan ruang itu. Jika ada pihak yang mempersalahkan saya, maka silahkan lakukan upaya upaya hukum untuk membuktikan bahwa laporan saya ke bawaslu itu keliru. Terahir dunia makin maju dan modern tekhnologi semakin berkembang, maka (Sebenarnya,red) tips Saya Mengalahkan sang juara cukup hanya dengan Goggle dan di temani secangkir es,” Tutup Robin.