MataKita.co, Makassar – Aksi bawa golok dan badik sejumlah oknum yang diduga pendukung paslon ADAMA, saat membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (20/10/2020), mendapat kecaman.
Azis, salah satu warga yang mengetahui aksi itu menyayangkannya.
“Kami menyangkan ada aksi premanisme yang dilakukan oleh salah satu pendukung pasangan calon, kota ini citranya semakin buruk karena ulah segelintir orang,” tukasnya, Rabu (21/10/2020).
Menurut Azis, demonstrasi mahasiswa adalah hak menyampaikan pendapat yang dilindungi undang-undang. Meski memang sempat diwarnai pelepasan atribut kampanye salah satu paslon. Namun, kata Azis, direspon dengan aksi kekerasan justru bisa menimbulkan konflik.
“Kalau soal alat peraga yang dirusak, apa lagi hanya dua, saya kira tidak perlu sampai mengamuk pakai senjata tajam, apa lagi adek-adek yang demo itu dilindungi undang-undang untuk menyampaikan aspirasi,” lanjut Azis.
Terpisah, Juru Bicara Appi-Rahman, Fadli Noor, berkomentar lain soal pengrusakan alat peraga kampanye, seperti baliho.
Kejadian semacam itu, menurut Fadli, juga pernah dialami pihaknya.
“Sudah duluan ada baliho kita yang dirusak. Tapi kami tidak gelap mata merespon,” timpal Fadli.
“Kalau baliho Appi-Rahman yang dirusak, kami tinggal ganti. Sederhana kok solusinya. Dirusak ya diganti saja,” tutupnya.