Beranda Mimbar Ide Karena Heroisme Bermahasiswa, Indonesia Belum Bisa Beranjak dari Status Negara Berkembang

Karena Heroisme Bermahasiswa, Indonesia Belum Bisa Beranjak dari Status Negara Berkembang

0
Wahyuddin Junus

Oleh : Wahyuddin Junus*

Negara dan mahasiswa selalu diposisikan berhadap-hadapan. Mahasiswa dianggap selalu dalam posisi melawan kebijakan negara.

Maka wajar mahasiswa dalam dimensi bernegara selau menjadi anak tiri atas nama pembangunan. Mahasiswa tidak pernah diberi ruang intelektual dan kreativitas.

Karena Negara tidak mengakomodir perbedaan pendapat.Sementara dialektika untuk mencapai kebenaran mensaratkan perbedaan pemikiran.

Di lain sisi, saat memegang posisi penting, peran orang-orang yang pernah menjadi bagian dari perjuangan idealisme bermahasiswa tidak bisa diharapkan banyak. Mereka tidak pernah melibatkan mahasiswa dalam dialektika atas nama pembangunan.

Mahasiswa selalu diposisikan tak lebih sebagai golongan penghambat denyut dan capaian pembangunan.

Jika lekuk persoalan ini tidak dijadikan nalar berharga, maka jangan harap Indonesia dapat mencapai kasta negara maju. Negara ini akan tetap dalam sematan sebagai negara berkembang yang tak pernah beranjak dari waktu.

Entah sampai kapan label itu akan lapuk di makan usia. Saatnya mahasiswa tetap menggelorakan semangat perubahan dalam dialektika keilmuan, meski orang-orang tua larut dalam pragmatisme senja.

Masa muda akan selalu menjadi ingatan dan berpesan pada waktu.

Sungguh kami cemburu akan gelora anak muda berdiskusi dan berdialektika. Karena berat untuk mengatakannya RINDU.

Selamat Hari Sumpah Pemuda !

*) Penulis adalah Mantan Mahasiswa Unhas,
Bergiat di Kampoeng Bambu Toddopulia

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT